Posted in

PENTINGNYA KOORDINASI PELIPUTAN BENCANA ALAM

thumbnailDepok – Dalam peliputan bencana alam yang sedang terjadi, jurnalis mesti memperhatikan aspek koordinasi di lokasi terjadinya bencana alam tersebut. Jurnalis perlu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, misalnya saja berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ini bukan berarti terjadi penghambatan dalam peliputan berita, tetapi mengarah kepada sesuainya data dengan fakta di lapangan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB, Siswanto Budi Prasodjo, Kamis (8/7).

“Ketika berada di lapangan, jurnalis semestinya bisa berkoordinasi dengan pihak kita. Jurnalis semestinya melapor dan melakukan konfirmasi kepada Incident Commander atau komandan lapangan setempat. Ini bukannya bermaksud untuk membatasi ruang gerak para jurnalis, tetapi dengan begitu diharapkan para jurnalis dapat menempatkan sebuah berita pada porsi yang sebenarnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Siswanto menjelaskan bahwa diadakannya sarasehan antara pihak penanggulangan bencana dengan para jurnalis menjadi sangat penting demi penciptaan koordinasi yang lebih baik. Hal ini dilakukan demi menghindari penulisan berita yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Satu waktu kita pernah bertemu dengan jurnalis di lapangan yang memberitakan kejadian yang tidak sesuai fakta, namun setelah ditanya ia mengaku tidak pernah membuat berita seperti itu,” Siswanto melanjutkan.

Pemberitaan bencana alam yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan memang perlu mendapat perhatian khusus, terlebih lagi di wilayah Indonesia. Hal ini karena kejadian bencana alam merupakan salah satu sumber pemberitaan utama di Indonesia, mengingat wilayah Indonesia yang merupakan wilayah rawan dan sering terjadi bencana alam.

“Wilayah Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana, alam maupun manusia. Ini disebabkan oleh faktor geografi, geologi, dan demografi. Intensitasnya pun semakin meningkat sehingga perlu penanganan yang sistematis,” ujar Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Sugeng Triutomo, saat berlangsungnya seminar bertema “Relawan Penanggulangan Bencana: Menggerakkan Kekuatan Kepedulian Bangsa”, Kamis (08/09), di Depok, Jawa Barat.

Pihak BNPB sendiri memang sudah melakukan berbagai cara agar pembelokan fakta dari berita bencana alam ini tidak terjadi. “Supaya tidak terjadi miss-koordinasi, kita pasti menyiapkan update berita diwebsite kami. Tapi kalau hal itu dirasa masih kurang bagi para jurnalis, mereka tentu bisa langsung datang ke posko bencana alam di lokasi kejadian,” tandas Siswanto tegas. (prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.