Posted in

CSNOX SOLUSI TURUNKAN CO2 DAN NOX

thumbnail – Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengeluarkan laporan tentang meningkatnya emisi karbon di Indonesia. Pada tahun 2009, emisi karbon di Indonesia 382 parts per million (ppm). Angka ini memunjukan peningkatan sebesar 10ppm dari yang semula sebesar 372 ppm.

Peningkatan ini disinyalir oleh peningkatan populasi penduduk Indonesia yang signifikan, pertumbuhan ekonomi dan tidak adanya langkah-langkah antisipasi yang signifikan pula.

Sementara itu, berdasarkan data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), menyatakan bahwa angka pertumbuhan gas karbon secara global pada tahun 2009 adalah sebesar 1.16 ppm.

Hal itu terungkap dalam dalam diskusi Media Gahtering Ecospec Global Teknologi di Kembang Goela Resto, Plasa Central Sudirman, Jakarta (28/9/10).

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, sebuah perusahaan riset dan teknologi yang berbasis di Singapura, Ecospec Global Technologi menawarkan sebuah solusi untuk menghilangkan sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dari pembuangan kapal besar, pusat pembangkit listrik dan pabrik-pabrik pengolahan serta industri dan juga dapat menekan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah besar secara signifikan dalam satu proses kerja dengan menggunakan air sebagai medium. Teknologi tersebut mereka beri nama CSNOx.

Di sela-sela acara tersebut, Direktur Utama Ecospec, Chew Hwee Hong mengatakan, bahwa teknologi CSNOx tidak hanya secara efektif dapat mengurangi gas emisi yang secara aktif ikut berkontribusi sebagai penyebab perubahan iklim dan penyumbang polusi udara.

Akan tetapi, lanjutnya, CSNOx juga dijalankan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia atau bahan adiktif, sehingga tidak mengakibatkan pengasaman laut dan juga tidak membuat produk sampingan yang harus disimpan dan dibuang.

“Teknologi ini merupakan terobosan besar bagi industri darat dan laut secara global. Hingga saat ini belum ada sistem yang tersedia di pasaran yang dapat menghilangkan seluruh emisi berbahaya dalam satu proses,” ujar Chew.

Teknologi CSNOx ini, lanjut Chew, sangat cocok diterapkan di Indonesia. Karena menurut dia, Indonesia banyak sekali memiliki pabrik-pabrik seperti pabrik petrokimia, pabrik kertas dan pusat-pusat pembangkit tenaga listrik dan pabrik-pabrik pengolahan.

“CSNOx ini di desain untuk disesuaikan dengan industri-industri di darat maupun di laut, sehingga alat ini sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia dan dapat membantu Indonesia untuk menyeimbangkan kemajuannya dan komitmennya terhadap lingkungan” paparnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Eksekutif Indonesia for Essensial Services Reform, Fabby Tumiwa mengatakan bahwa, teknologi CSNOx ini sangat cocok diterapkan di Indonesia, mengingat laju pertumbuhan elektrifikasi di Indonesia sangat tinggi dan sebagian besar pembangkit listrik tersebut menggunakan bahan bakar batubara (PLTU) yang menjadi salahsatu pemicu peningkatan gas rumah kaca (GRK)

Selain itu, lanjut Fabby, teknologi CSNOx ini juga dapat dipakai untuk kapal laut dengan hasil yang memang bisa dijadikan sebagai sebuah solusi.

“Jadi, saya melihat alat ini bisa dijadikan sebagai sebuah solusi yang bisa diterapkan di Indonesia, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Karena teknologi ini dapat mengurangi CO2 dan NOx. Dan dari sisi biaya sangat efektif,” ujar Fabby. (teddy setiawan)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.