Posted in

NU SIAP BANTU PERANGI PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

thumbnailJakarta – Berbagai strategi telah diciptakan pemerintah sebagai upaya untuk memerangi perubahan iklim di Indonesia. Dalam bidang mitigasi, pemerintah telah berkomitmen untuk menurunkan 26 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari “Business as Usual” hingga tahun 2020. Sementara untuk adaptasi, Strategi Adaptasi Nasional Perubahan Iklim diharapkan segera tercipta. Di tengah upaya tersebut, Senin (21/12/2010) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan pemerintah untuk memerangi perubahan iklim di Indonesia.

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, di Jakarta menerangkan bahwa Nahdlatul Ulama siap bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya memerangi perubahan iklim di Indonesia. Dalam hal ini, NU akan memberikan pandangan dari sisi keagamaan terhadap upaya memerangi perubahan iklim. “Setiap ormas (organisasi masyarakat – red.) pasti memiliki kelebihannya masing-masing. Karena NU merupakan komunitas pesantren, maka bentuk kerja sama dengan pemerintah dalam kaitannya untuk memerangi perubahan iklim pasti tidak terlepas dari perspektif agama. Hal ini karena tugas NU ada di dalam ranah tersebut,” paparnya.

Dikatakannya, tanpa dukungan dan kerja sama dengan organisasi masyarakat seperti NU, maka pemerintah akan sulit untuk menjalankan berbagai strategi yang telah dibuat. “Dalam kaitannya dengan upaya memerangi perubahan iklim di Indonesia, pemerintah tidak akan mampu berbuat banyak tanpa bekerja sama dengan ormas,” tegasnya.

NU sendiri memang terus memberikan perhatian serius terhadap berbagai masalah yang berkaitan dengan perubahan iklim. Salah satunya adalah bersama WWF Indonesia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan meluncurkan buku berjudul “Jalan Terbaik Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Iklim: Perspektif Islam dalam Adaptasi Perubahan Iklim”.

“Peluncuran buku merupakan salah satu bentuk perhatian dan keseriusan NU terhadap masalah lingkungan, penanggulangan bencana, dan perubahan iklim, serta masalah kemanusiaan sebagai implikasi dari kerusakan lingkungan. NU juga telah membentuk Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) sebagai pelaksana kebijakan dan program NU dalam bidang tersebut,” tambah Said.

Bentuk dukungan NU dalam upaya memerangi perubahan iklim pun mendapat respon yang positif dari pemerintah, di mana hal ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim, Rachmat Witoelar, pada kesempatan yang sama. Menurutnya, keterlibatan NU sangat penting dalam upaya memerangi perubahan iklim di Indonesia. “Keterlibatan dan kepedulian NU terhadap masalah ini merupakan kunci bagi kita untuk menghadapi dan memerangi perubahan iklim tersebut,” tegas Rachmat yang dikenal juga sebagai Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Sementara mengenai peluncuran buku, Rachmat berpendapat bahwa hal tersebut akan sangat berguna bagi masyarakat banyak. “Buku ini adalah satu-satunya buku yang bisa dijadikan pegangan bagi masyarakat. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, buku ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,” pungkasnya.

Buku yang diluncurkan NU tersebut memang memberikan gambaran tentang perubahan iklim dan dampaknya. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang bagaimana Islam memandang isu-isu lingkungan dan perubahan iklim. Buku ini pun diharapkan dapat menjadi referensi bagi umat NU pada umumnya dalam menghadapi dampak perubahan iklim. (prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.