Di balik Gunung Kamulyan, Kabupaten Batang, tersimpan kearifan lokal masyarakat di beberapa desa dalam menjaga dan merawat kelestarian mata air yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat di perkotaan, meskipun mereka bukan penerima utama.
Category: WILAYAH
Merawat Hutan Bambu, Menjaga Sumber Kehidupan
Tidak lagi kesulitan air untuk bertani dan kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau tiba, berikut kisah masyarakat Desa Sumbermujur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghidupkan kembali hutan bambu sekaligus melindungi mata air mereka.
Petani Wanita Grobogan Memajukan Nasi Jagung Sebagai Pangan Alternatif
Tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan pabrik pakan ternak, pemerintah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menginginkan produksi jagung yang berlimpah untuk menjadi ikon pangan alternatif nasi di daerahnya. Pengembangan pun dipusatkan kepada industri pangan olahan jagung yang dikelola oleh kelompok tani wanita Grobogan. Baca selengkapnya.
Nelayan Lhok Seudu meneruskan tradisi penangkapan ramah lingkungan
Tiga belas tahun sejak tsunami melanda Aceh, para nelayan Lhok Seudu tetap melaut dengan metode yang ramah lingkungan.
Nasib Muram Petani Bongkoran
Hampir 5 dekade, petani Bongkoran, Banyuwangi, berkutat dengan konflik lahan. Kini mereka berharap besar para Reformasi Agraria yang kembali dipromosikan oleh pemerintahan Joko Widodo. Namun dibalik itu, pemerintah juga terus mengeluarkan izin-izin investasi baru di sektor infrastruktur, pertambangan dan industri yang justru mengancam dan menguasai lahan-lahan milik petani.
Tinggalkan Nasi, Masyarakat Maluku Utara Beralih ke Sagu
Ingin lepas dari ketergantungan terhadap beras, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan bersiap untuk beralih ke sagu, pangan lokal Maluku Utara, yang tergeser oleh nasi, dengan menghadirkan kebijakan mulai dari ketersediaan lahan, pekerja pengolahan sagu hingga inovasi teknologi. Baca selengkapnya.
Mengenal Pertanian Hidroponik di Sekolah
Penghijauan lahan kering dan berbatu milik SMPN 213 berlanjut menjadi gerakan mengembangkan pertanian hidroponik. Lebih jauh dari itu, para guru dan murid sekolah ini juga sedang mengembangkan model usaha agar dapat menciptakan pasar untuk produk hidroponik mereka. Baca selanjutnya.
Plastik Mikro: Ancaman Tidak Kasat Mata
Pada tahun 2050, manusia diperkirakan akan menghasilkan 12 miliar sampah. Setiap tahun, 8 juta ton sampah plastik membanjiri laut. Diantara sampah plastik ini, terdapat plastik mikro, dengan diameter dibawah 5 milimiter yang sudah memasuki tubuh manusia melalui air minuman dan produk kosmetik.
Kebun Hidroponik Solusi Kemandirian Pangan
Berawal dari sekadar hobi, Syahruddin yang menggeluti bidang geofisika selama puluhan tahun, berhasil mengembangkan Kebon Hidroponik Omega di Tangerang Selatan. Meski belum bisa memberikan keuntungan bisnis, bersama dengan istrinya, Tri Mulyani, ia menularkan model pertanian hidroponik kepada ratusan murid sekolah, dokter dan komunitas lainnya. Misi mereka, menyebarkan kebun hidroponik kepada warga perkotaan dan kampanye hidup sehat.
Membasmi Akasia di Africa van Java
Lansekap Taman Nasional (TN) Baluran berkarakteristik khas. Selain terdiri atas ekosistem hutan hujan tropis hingga rawa dan terumbu karang, salah satu taman nasional tertua di Indonesia ini memiliki sabana. Hamparan vegetasi padang rumput ini menutupi hampir 40% wilayah TN Baluran. Karakteristik sabana di Baluran mirip dengan ekosistem di Afrika sehingga dijuluki The Africa van Java. […]