Diinisiasi oleh pelajar sekolah, para perempuan Suku Anak Dalam belajar mengolah sampah menjadi produk kerajinan tangan. Meski belum mendatangkan pemasukan ekonomi, keterampilan tersebut ternyata membuat mereka perlahan mengubah citra Suku Anak Dalam dan memperbaiki hubungan sosial dengan desa tetangga.