Posted in

OBAMA MENGINGINKAN KEPUTUSAN SAAT INI, TAPI TIDAK ADA PENAWARAN BARU DARI AS

thumbnail

 

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam sambutannya menyatakan menginginkan ada kesepakatan diambil saat ini. Ia juga menyinggung tiga persyaratan yang harus diikuti negara lainnya untuk mencapai kesepakatan. Selain itu, tidak ada hal baru disampaikan oleh Obama dalam pidatonya yang disampaikan pada peserta Sidang Tingkat Tinggi Informal Pertemuan Para Pihak ke-15 Konvensi Perubahan Iklim, tanggal 18 Desember 2009, di Copenhagen, Denmark.

“Saya percaya kita bisa bertindak dengan berani, dan penuh keyakinan, dalam menghadapi ancama bersama. Itulah mengapa saya datang ke sini hari ini, bukan untuk bicara, tetapi bertindak,” kata Obama, menyinggung perubahan iklim bukanlah fiksi ilmiah tetapi realitas.

 

Sebagai negara ekonomi dunia yang besar dan negara pengemisi kedua terbesar, “Amerika bertanggung jawab mengatasi perubahan iklim, dan kami ingin memenuhi tanggung jawab itu,” janji Obama.

 

Kemudian Obama menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan di Amerika dan dengan negara lainnya, seperti menghentikan subsidi bahan bakar fosil, menanamkan modal untuk energi bersih, meningkatkan efisiensi energi di tempat kerja maupun rumah-rumah, melalui peraturan menuju ekononomi energi bersih.

Obama meminta pengertian sidang, “Amerika akan melanjutkan upayanya memitigasi emisi dan maju terus dengan ekonomi energi bersih. Apa pun yang terjadi di Copenhagen ini, kami pikir baik untuk kita, juga untuk dunia. Tetapi kita akan lebih kuat dan lebih selamat dan lebih aman jika betindak bersama-sama. Karena itulah, di dalam keinginan bersama mencapai ketentuan global yang kita sepakati langkah-langkah tertentu dan bertanggung jawab atas komitmen tertentu.”

“Pertanyaannya,” kata Obama, “Apakah kita akan maju bersama atau terpecah-pecah. Ini bukan kesepakatan yang terbaik, dan tidak ada negara yang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ada negara berkembang yang menginginkan dana bantuan tanpa ikatan, dan ada yang berpikir negara yang paling maju harus membayar mahal. Dan ada negara maju yang berpikir negara berkembang tidak mampu menerima bantuan, atau negara yang bertumbuh cepat emisinya harus memberikan porsi yang besar pula.”

 

“Kita tahu garis batasnya karena kita telah terpenjara selama bertahun-tahun,” kata Obama mengingatkan. Tetapi, pada dasarnya kita bisa menerima kesepakatan ini, mengambil langkah penting mendasar ke depan, dan terus menyempurnakannya dan membangun di atas fondasi ini.”

 

“Kita bisa melakukannya, dan setiap orang yang ada di ruangan ini akan menjadi bagian dari pencapaian bersejarah – sesuatu yang membuat hidup lebih baik bagi anak dan cucukita,” ujar Obama.

Atau, “Kita bisa menundanya lagi, terjatuh kembali dengan argumen yang serupa dari bulan ke bulan, tahun ke tahun, sementara bahaya perubahan iklim terus berlanjut sampai tidak bisa diatasi lagi.”

Kecewa

Banyak pihak kecewa dengan pidato Obama. “Ia menyeberang lautan untuk mengatakan kepada dunia ia tidak memiliki sesuatu untuk ditawarkan, kemudian ia mengatakan ambil atau tinggalkan,” komentar Direktur Eksekutif Greenpeace AS Phil Radford, dalam siaran persnya yang dikeluarkan segera setelah pidato Obama selesai.

 

Amerika Serikat berjanji akan menyediakan dana untuk negara berkembang, terutama negara miskin (least developed countries) dan negara yang paling terancam, bisa beradaptasi menghadapi perubahan iklim sebesar $10 miliar pada tahun 2012.

 

Dana adalah salah satu dari tiga hal yang disyaratkan Amerika Serikat jika ingin mencapai kesepakatan. Dua hal lainnya adalah mengenai pengurangan emisi dan mekanisme pengecekan yang transparan. Demikian isi utama pidato Presiden AS Barack Obama

 

AS mensyaratkan semua negara ekonomi utama harus menetapkan langkah penting nasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka. “Saya sangat yakin Amerika akan memenuhi komitmen yang sudah disampaikan yaitu mengurangi emisi hingga 17% pada tahun 2020 dan lebih dari 80% apda tahun 2050 sesuai dengan ketentuan final,” kata Obama.

 

Komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca yang disampaikan Obama bukan angka baru. Angka itu juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, ketika memberikan sambutan maupun jumpa pers sehari sebelumnya.

 

Hal kedua yang disyaratkan Obama adalah masalah mekanisme pemeriksaan apakah negara-negara melaksanakan komitmennya. Menurut Obama mekanismenya harus transparan dan tidak melanggar atau bertentangan dengan kedaulatan negara itu. “Jika tanpa pertanggungjawaban, kesepakatan apa pun hanyalah kata-kata kosong di atas kertas,” ujar Obama.

 

Ketika, masalah pendanaan. Obama mengatakan semua harus menyediakan dana untuk menolong negara berkembang, terutama negara yang paling miskin dan paling terancam perubahan iklim. Amerika berjanji menyediakan dana $10 miliar pada tahun 2012.

 

Dan, sambil mengutip pernyatan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Amerika akan ikut dalam upaya global untuk memobilisasi dana $100 miliar pada tahun 2020, “Jika dan hanya jika hal ini menjadi bagian dari keputusan yang lebih luas seperti saya jelaskan sebelumnya.”

 

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.