Posted in

PERUNDINGAN SESUAI DENGAN BALI ROAD MAP, MESKIPUN TIDAK MENGHASILKAN YANG DIINGINKAN

thumbnail

 

Perundingan membahas bagaimana mengatasi perubahan iklim di Copenhagen sudah mengikuti Bali Road Map, tetapi tidak menghasilkan yang diinginkan, kata Rachmat Witoelar, Ketua Dewan Perubahan Iklim Nasional, hari Rabu tanggal 16 Desember 2009, di sela mengikuti Sidang Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim di Copenhagen, Denmark.

Bali Road Map adalah dokumen yang disepakati pada pertemuan para pihak ke-13 Konvensi Perubahan Iklim di Bali, tahun 2007. Bali Road Map, yang di dalamnya ada Bali Action Plan, menjadi pedoman negosiasi perubahan iklim dalam waktu dua tahun atau harus ada keputusan tahun 2009.

 

Di Bali Action Plan tercantum keputusan proses negosiasi harus dilaksanakan melalui Ad Hoc Working Group Long-term Cooperative (LCA) dan juga untuk Protokol Kyoto. Sejauh ini, negosiasi dilakukan di dua working group yaitu LCA. Seluruh negosiasi sudah mengikuti dua jalur ini, jalur di bawah Konvensi (AWG LCA) dan di bawah Protokol Kyoto (AWG-KP).

 

Tetapi, menurut Rachmat, kemungkinan di Copenhagen hanya ada keputusan politik. “Untuk legal formatnya bisa diputuskan enam bulan lagi,” kata Rachmat.

 

Hari ini, pertama dalam sejarah, Presiden COP yang biasanya dijabat oleh Menteri Lingkungan Hidup negara tuan rumah, diganti oleh pejabat yang lebih tinggi. Presiden COP yang sejak hari pertama memimpin sidang negosiasi, Connie Hedegaard yang juga Menteri Energi dan Perubahan Iklim Denmark, diganti oleh Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen, yang sangat bersemangat agar ada keputusan penting di Copenhagen ini.

 

Presiden Susilo Bambang Yudoyono sudah tiba di Copenhagen. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan oleh Sekretariat Konvensi Perubahan Iklim, SBY akan menyampaikan pidatonya tanggal 17 Desember 2009, pada sesi pertama antara pukul 10.00 – 13.00 waktu setempat (WIB minus 6 jam).

 

Sejauh ini RI sudah bertemu secara bilateral dengan beberapa negara, termasuk Denmark. Denmark, menurut Rachmat, kemungkinan akan meminta RI membantu memfasilitasi agar perbedaan pendapat antara negara maju dengan negara berkembang bisa didekatkan.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.