Posted in

KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT PALING RENTAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

thumbnailJakarta – Berbagai flora fauna dan ekosistem lautan dianggap paling rentan mendapatkan dampak dari perubahan iklim. Konservasi dilakukan bukan hanya mempertahankan jumlah, tapi juga menambah jumlah lahan berkembang biak yang dibutuhkan. Selain juga memperkaya jumlah biodiversitas endemik Indonesia didalamnya.   “Saya kira segala jenis tumbuh-tumbuhan dan plankton di laut menjadi bagian dari keanekaragaman hayati tropika yang paling rentan terhadap terjadinya perubahan iklim tersebut,“ ucap Adi Basukriadi, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia, di Jakarta, Selasa (13/7).
Untuk menangani masalah ini, berbagai langkah konservasi dan perlindungan perlu diterapkan. Tapi yang patut ditekankan adalah bahwa bentuk konservasi tersebut semestinya tidak hanya dalam hal mempertahankan jumlahnya saja, tetapi juga menambah lahan-lahan kritis yang dibutuhkan. Kaitannya dengan Indonesia, perlu diperkaya lagi tanaman-tanaman asli atau tanaman-tanaman endemik yang menjadi khas Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lukman Hakim, menjelaskan bahwa pertemuan Asosisasi Biologi dan Konservasi Tropis (Association for Tropical Biology and Conservation/ATBC) 2010 yang akan diselenggarakan di Bali 19 – 23 Juli 2010 mendatang, akan menghasilkan benih-benih solusi yang bisa diharapkan untuk dimajukan pada konvensi-konvensi internasional yang terkait dengan masalah tersebut.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut diharapkan akan terlahir sebuah deklarasi. “Deklarasi tersebut nantinya diharapkan akan dapat memberikan keuntungan bagi konservasi tumbuhan dan hewan tropika. Deklarasi tersebut juga diharapkan akan menjadi cikal-bakal dari konvensi-konvensi yang akan ditelurkan di tingkat masyarakat internasional.“
Diterangkan bahwa apa yang dinamakan sebagai keanekaragaman hayati itu tidak hanya meliputi jenis tumbuhan dan satwa, tetapi juga berbagai variasi gen dan ekosistem di planet bumi. Dijelaskan juga bahwa keanekaragaman hayati meliputi hasil pertanian yang kita makan, serta serangga yang menyerbukinya; tumbuhan yang kita gunakan untuk obat-obatan modern maupun tradisional; bakteri yang membantu pembentukan tanah untuk pertanian, serta plankton mikroskopis di dasar rantai makanan yang berujung di ikan-ikan yang kita makan.
Keanekaragaman hayati meliputi variasi di dalam dan antar gen, jenis, dan ekosistem yang menciptakan berbagai bentuk kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati adalah jaring pengaman alam, yang membantu masyarakat menghadapi ketidakpastian, misalnya saja fenomena perubahan iklim yang tengah booming akhir-akhir ini.(prihandoko)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.