Posted in

GCF BAHAS KEMAJUAN PROGRAM REDD+

thumbnailPara Gubernur negara bagian dan provinsi dari seluruh dunia mulai berkumpul membahas REDD Sub Nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah
Oleh: Maturidi

PALANGKA RAYA – Hari ini, (20/9) Pertemuan Tahunan ke-5 Governor’s Climate and Forest Task Force (GCF) dimulai. Pertemuan tersebut akan mempromosikan kemajuan substansional dalam pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan. Lebih dari 200 perwakilan hadir dalam acara tiga hari tersebut. Semuanya termasuk perwakilan dari 15 negara bagian dan provinsi GCF yang mewakili lima negara, para stakeholder dan pakar internasional.

“Pertemuan GCF tahun 2011 ini merupakan isyarat penting bagi Kalteng, Indonesia dan dunia, bahwa kemajuan dalam REDD+ sedang bergerak lebih cepat di tingkat provinsi dan negara bagian,” kata Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang melalui Kepala BLH Kalteng Mursyid Warsono saat Konferensi Pers, Senin (19/9) sore.

Pertemuan GCF, lanjutnya, memainkan peranan penting membantu Kalteng dan negara bagian serta provinsi GCF lainnya mengembangkan dan mengkoordinasikan lebih lanjut kegiatan-kegiatan antara implementasi Reducing Emissions from Deforestation and Degradation and enhncing carbon emission from developing countries. Baik untuk tataran nasional dan subnasional, serta membangun dari komitmen-komitmen yang ada.

Dijelaskannya, REDD Plus mengacu pada pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan yang menyumbang lebih dari 20 persen emisi gas rumah kaca dunia. Negara-negara bagian GCF mewakili lebih dari 20 persen hutan tropis dunia, termasuk yang mewakili 75 persen hutan tropis Brazil dan lebih dari setengah hutan tropis Indonesia. Selain itu juga ada banyak negara bagian negara maju turut mengembangkan kebijakan-kebijakan iklim yang progresif, misalnya California.

Kalteng menurut Teras Narang telah memainkan peran kepemimpinan kunci dalam kebijakan REDD plus Indonesia, seperti dapat dilihat dari pemilihan provinsi uji coba. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan Presiden Yudhoyono pada tahun 2010. Penetapan ini menginisiasi pendanaan dan kerjasama teknis antara pemerintah nasional, dan pemerintah provinsi untuk mengembangkanprogram-program REDD plus baru. Sebuah MoU tentang kerjasama ini ditandatangani pada 16 September 2011 oleh Kepala Unit Kerja REDD Plus Kuntoro mangkusubroto, dan Gubernur Agustin Teras Narang.

Penasehat Senior GCF William Boyd menyatakan negara bagian dan provinsi anggota GCF memimpin dunia dalam pengembangan program-program REDD Plus. “Program REDD Plus ini tidak akan maju dan berkembang tanpa keterlibatan dari rakyat dan adanya perlindungan dari Hak-hak adat masyarakat itu sendiri,” katanya.

Hadir dalam Konfresi Pers tersebut adalah Kepala BLH Kalteng Mursyid Warsono, Penasehat Senior GCF William Boyd, Koordinator nasional GCF di Indonesia Avi Mahaningtyas, dan Koordinator nasional GCF di Brazil Mariana Pavan, serta Ketua GCF Indonesia Yakob Ishadamy sebagai moderator.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.