Posted in

KABUT ASAPTUNDA PENERBANGAN KE DAN DARI JAMBI

thumbnailKabut asap yang bukan kabut alam, menunda penerbangan dari dan ke Jambi, Sumatera, Jumat (30/9). Pemerintah Provinsi Jambi terpaksa menutup sementara Bandara Udara Sultan Thaha Syaifudin karena jarak pandang yang terbatas dianggap membahayakan penerbangan dari dan menuju kota itu.
Jakarta-Kabut asap ini sudah menutupi Kota Jambi dan Kota Sampit sejak dini hari dan membuat jarak pandang di Bandara Thaha hanya 500 meter saja. Kabut asap serupa yang sebelumnya juga sempat terlihat menutupi Palembang, Dumai dan Batam ini membuat banyak maskapai penerbangan tak berani ambil resiko dan memilih menunda jadwal terbang.
Hasil pantauan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, untuk Pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta menuju Jambi yang sedianya berangkat pada 7.55 WIB misalnya, terpaksa ditunda dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan saat berita ini diturunkan.
“Hanya Tuhan yang tahu kapan pesawat bisa berangkat ke Jambi. Cuaca Kota Jambi sebenarnya bagus tapi kabut asapnya yang tebal,” Kata Andi Kanrio, Petugas Sriwijaya Air di Ruang Tunggu B6, Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, diperlukan jarak pandang 2000-2500 meter untuk pesawat aman mendarat atau terbang.
Sebagai alternatif, para petugas berusaha mengalihkan para penumpang yang tidak bertujuan akhir di Jambi, ke jalur penerbangan melalui Batam.
Komunikasi para petugas Bandara Soekarno-Hatta dengan Bandara Thaha, mendata pada pukul 8.00 WIB, jarak pandang Bandara Thaha sekitar 900 meter. Dua jam kemudian kabut asap menipis, namun masih berjarak 1500 meter saja hingga belum layak aman terbang. Bapedalda Provinsi Jambi juga mencatat angka indeks pencemaran udara kota ini berada di angka 130 yang berarti berbahaya bagi kesehatan manusia.

Mei dan Juli 2011 kabut asap serupa juga menutupi Kota Dumai dan Batam, Riau dan diduga berasal dari kebakaran hutan setempat oleh perusahaan sawit. Namun tuduhan ini tak pernah dibuktikan. September ini, kabut asap serupa juga menutupi Palembang dan Jambi tanpa diketahui secara resmi akibatnya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.