Jakarta, Ekuatorial – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memantau aktivitas gunung berapi di sebelah selatan Jawa setelah gempa melanda Malang, Jawa Timur, Senin (8/7).

“Guncangan gempa tektonik akan memberi tekanan pada kantong magma. Kalau penuh, magmanya bisa muncrat,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Surono, ketika dihubungi Harian Tempo, Selasa (9/7).

Namun hingga kemarin, stasiun pengamatan gunung berapi belum melihat perubahan aktivitas di Gunung Kelud, Semeru, Bromo, Ijen, dan Raung. Pengaruh guncangan gempa, bergantung pada posisi kantong magma gunung api.

Gempa yang terjadi di Malang juga mengakibatkan kerusakan di enam kecamatan. Kecamatan yang mengalami kerusakan terparah adalah Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur. Di beberapa desa di kecamatan itu ada 50 lebih bangunan yang rusak.

Kepala BPBD Malang, Hafi Lutfi, mengatakan hingga saat ini, tim gabungan tengah melakukan pembersihan bangunan di masing-masing lokasi yang terkena dampak.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.