Jakarta, Ekuatorial — Hama tikus dan wereng merusak ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Data Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, tanaman padi yang diserang tikus seluas 136 hektare. Kemudian, tanaman padi yang diserang hama wereng seluas 109 hektare.

Petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, Asnawi mengatakan kewalahan menghadapi serangan hama tikus. Ia menggunakan obat tikus dan karbit yang dicampur makanan untuk dimasukkan ke lubang tanah. Tetapi, cara ini kurang efektif karena menghabiskan biaya.

Ada juga warga di sejumlah desa di Kecamatan Kasiman yang memburu tikus dengan membakar dan memberi asap tepat di depan lubang persembunyiannya. Tikus yang keluar lalu diburu dan dibunuh. “Ini cara tradisional,” katanya, Selasa (25/6), seperti dilansir dalam Harian Tempo.

Serangan hama pada awal musim kemarau 2013 ini tak hanya tikus, tetapi juga wereng cokelat. Di Kecamatan Bubulan, Bojonegoro bagian selatan, hama ini terus menyasar tanaman padi.

Sebagian petani yang mengaliri listrik di sekitar sawah. Aliran listrik diharapkan bisa menyengat dan membunuh tikus yang menyerang tanaman padi. Sebagian petani yang menggunakan aliran listrik antara lain di Kecamatan Kalitidu dan Dander. Sedangkan, di Kabupaten Tuban, petani yang mengaliri listrik di sawahnya tersebar di berbagai tempat. Seperti di Kecamatan Plumpang, Semanding, Palang, dan juga Widang.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Bojonegoro Syarif Usman mengatakan, pemerintah harus turun tangan mengatasi serangan hama wereng. Minimal, pemerintah Bojonegoro memberikan bantuan racun serangga sebelum jumlahnya meluas.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.