Jakarta, Ekuatorial – Hingga Senin,  ribuan pengungsi letusan gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara mengeluhkan kurangnya fasilitas mandi, cuci, kakus – MCK selama berada dalam pengungsian. Para pengungsi harus rela mengantre berjam-jam untuk menggunakan fasilitas MCK. Jumlah pengungsi tidak sebanding dengan jumlah MCK yang tersedia.

Di Jambur Sempakata hanya tersedia 5 unit dimana, 2 unit dipakai untuk pengungsi laki-laki dan 3 unit untuk perempuan. Sementara, jumlah pengungsi mencapai 2.700 orang. “Kami terpaksa antri berjam-jam untuk menggunnakan kamar mandi,” kata salah seorang pengungsi di Jambur.

Dari posko pengamatan gunung berapi di Desa Ndokun Siroga, Kecamatan Simpang Empat dilaporkan hingga Senin aktivitas gunung Sinabung terus meningkat. Tercatat 10 kali gempa vulkanis dalam.

“Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada Minggu yang hanya enam kali terjadi gempa vulkanis dalam,” ujar Windi salah seorang staf di posko pengamatan gunung berapi, seperti dilansir harian Media Indonesia.

Dia mengatakan, masyarakat yang berada pada radius 3 kilometer untuk tetap mengungsi karena debu vulkanis masih tetap keluar dari kawah gunung Sinabung. Saat ini, gunung Sinabung masih berstatus Siaga III dan belum berubah.  (Wishnu)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.