Perwakilan dari 29 negara dan 13 organisasi internasional mendeklarasikan sebuah komunike untuk merumuskan isu penting dan ancaman kritis mengenai terumbu karang di seluruh dunia dan untuk mengambil langkah untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya kelautan.

Pengesahan komunike tersebut dilaksanakan dalam acara World Coral Reef Conference atau WCRC yang dilangsungkan pada Mei 14-16 2014 di Manado, Sulawesi Utara, yang juga bertepatan dengan pertemuan kelima Council of Ministers of the Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries and Food Security (CTI-CFF).

Enam negara anggota CTI-CFF antara lain Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste, menandatangani secara resmi perjanjian hukum untuk membentuk Sekretariat Regional permanen yang berpusat di kompleks seluas 1,5 hektar di Manado. Sekretariat Regional itu akan berfungsi sebagai pusat kendali dan badan koordinasi utama dalam mengimplementasikan Rencana Aksi Regional CTI-CFF.

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo seusai Pertemuan Kelima Tingkat Dewan Menteri CTI-CFF di Manado, Kamis (15/5). “Rencana aksi tersebut mencakup beberapa kegiatan seperti menetapkan bentang laut untuk fokus pada upaya pengelolaan sumber daya kelautan, membangun kawasan konservasi perairan, meningkatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, memperkuat adaptasi perubahan iklim di wilayah pesisir, dan menjaga spesies laut yang terancam”, ungkap Sharif.

Sharif juga mengatakan, berfungsinya secara permanen Sekretariat Regional CTI-CFF diharapkan lebih memperkuat kerjasama regional di antara keenam negara dalam menjaga sumber daya kelautan mereka dan mempermudah pelaksanaan kegiatan di tingkat regional, nasional, dan lokal. “Selain menyepakati pembentukan kelembagaan regional, Dewan Menteri CTI-CFF juga menyetujui rencana operasional dan pendanaan bagi Sekretariat Regional untuk tahun 2014 dan 2015”, ungkap Sharif.

Dewan Menteri CTI-CFF juga mengesahkan aplikasi untuk Sistem Kawasan Konservasi Perairan Laut Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Marine Protected Area System/CTMPAS) dan peneguhan Forum Wanita Pemimpin CTI-CFF (CTI-CFF Women Leaders’ Forum). “Di samping menyetujui permohonan Coral Triangle Center sebagai Mitra CTI-CFF, para menteri juga mengesahkan beberapa langkah terakhir dalam proses pengakuan Brunei Darussalam sebagai anggota baru CTI-CFF, yang pada kesempatan pertemuan tersebut hadir sebagai pengamat”, kata Sharif.

Kegiatan CTI-CFF diimplementasikan oleh negara-negara anggota dan didukung oleh berbagai mitra seperti Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika Serikat, Asian Development Bank (ADB), Global Environment Facility dan LSM seperti Conservation International, The Nature Conservancy, Worldwide Fund for Nature, dan Coral Triangle Center.

Dewan Menteri CTI memberikan sertifikat apresiasi dan pengakuan kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atas kepemimpinannya yang kritis dalam membangun CTI – CFF dan sertifikat apresiasi bagi masyarakat Manado sebagai tuan rumah Sekretariat Regional CTI – CFF.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.