Pengamat energi Indonesia telah menyatakan skeptis atas platform energi dua calon presiden, berekspektasi bahwa nada nasionalisme yang kuat pada masa kampanye hanya untuk mempengaruhi pemilih.
“Keduanya mengaku sebagai nasionalis, tetapi lebih untuk kepentingan pemilihan presiden,” ujar Pri Agung Rakhmanto, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, kepada Jakarta Globe pada hari Kamis (3/7). “Pada kenyataannya, saya tidak berpikir begitu. Mereka akan menghadapi kenyataan yang tidak mungkin untuk menjadi negara yang sepenuhnya nasionalis, karena kita masih membutuhkan investor asing.”
Baca selengkapnya Jakarta Globe