El Nino yang menyebabkan kemarau panjang di Tanah Air berdampak pada warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ada 18 desa di 5 kecamatan yang tercatat kekurangan air bersih akibat menurunnya debit air sungai dan sumur.
“Kami sudah siapkan stok air bersih dan segera mengirimkan ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBD) Kabupaten Blitar Heru Irawan, Minggu 23 Agustus 2015.
Heru menjelaskan pada musim kemarau tahun lalu, pemerintah memasok air bersih melalui truk tangki. Saat ini, pihaknya menyiapkan truk-truk tersebut.
Melalui petugas kecamatan dan desa, BPBD terus memantau sumber air di kecamatan-kecamatan Wonotirto, Bakung, Wates, Panggungrejo dan Binangun.
Secara geografis kawasan tersebut berada di perbukitan yang tandus. Selama ini mereka mengandalkan kebutuhan air dari sungai yang mengalir pada musim hujan. Karena itu masyarakat setempat mengelola lahan pertaniannya dengan sistem tadah hujan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Masykur meminta pemerintah memberikan solusi konkrit menyelesaikan persoalan ini. Menurut dia kebiasaan mengirimkan air bersih melalui truk tangki tak bisa dilakukan terus menerus. “Sebab situasi ini terjadi setiap kemarau,” katanya.
Dia meminta pemerintah mulai memikirkan pembangunan infrastruktur air bersih baik melalui sumur pompa dan penyediaan tandon air. Upaya ini menurut dia tidak mustahil dilakukan dengan dukungan biaya pemerintah daerah. Tempo