Petugas Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java (JOB-PPEJ) terus mencegah kebocoran pipa minyak tidak melebar ke pantai. “Sudah dimatikan saluran minyak di pipa,” ujar Senior Security and Publik Relations JOB-PPEJ, Yoga S. Utomo, kepada Tempo, Kamis malam, 20 Agustus 2015.
Menurutnya kebocoran pipa diketahui dari nelayan. Petugas kemudian memblokir pipa sehingga minyak berhenti dari pusat operatornya di Desa Mudi Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban.
Pipa ukuran sepuluh inci itu berada di penampungan di Desa Mudi Rahayu dan disalurkan lewat jalur darat melewati Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang, dan Kecamatan Palang, sekitar 36 kilometer.
Selanjutnya, pipa berukuran paha orang dewasa tersebut masuk ke laut berjarak 22 mil. Di lokasi lepas pantai, terdapat penampungan minyak di mana terdapat kapal tanker Cinta Natomas.
Informasi kebocoran berasal dari nelayan pada Kamis siang. Namun kebocoran kabarnya sudah terjadi pada Kamis dinihari, sekitar pukul 03.00. Tumpahan minyak mentah itulah yang kemudian dilaporkan nelayan ke pihak JOB-PPEJ yang ada di Tuban. Titik lokasi kebocoran untuk sementara berada pada pipa di kedalaman lima meter air laut dan berjarak sekitar 1,5 kilometer bibir pantai.
Kepala Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Besar Guruh Arif D.H. mengaku mendapat laporan soal minyak tumpah di perairan laut Palang, Tuban. Dari laporan itu, dia memerintahkan anggotanya di Kepolisian Sektor Palang untuk mendata. “Saya dapat laporan tadi,” ujarnya. Tempo