Ratahan, Ekuatorial Kepulan abu vulkanik menyembur hingga ribuan meter dari Gunung Soputan di perbatasan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (4/1). Pos pemantau meminta warga untuk mengosongkan area dalam radius 6,5 kilometer dari puncak.

“Tampak asap kelabu tebal condong ke tenggara dan luncuran ke arah timur,” demikian Sandi Manengkey, petugas Pos Pemantau Gunung Soputan di Silian Tiga, Minahasa Tenggara. Ia menambahkan, status siaga sudah diberlakukan sejak pukul 18.00 atau tiga jam sebelum gunung berapi setinggi 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut meletus.

Nolfie Tamod, warga Desa Ranoketang, Kecamatan Silian, Kabupaten Minahasa Tenggara, mengatakan warga cukup khawatir. “Semburan ini terjadi malam hari, sehingga memang warga was-was. Khawatir aktivitas meningkat tengah malam, saat warga tertidur lelap,” kata dia. Dari laporan warga, terpantau abu vulkanik sudah mencapai Kecamatan Langowan Raya.

Letusan Soputan bermula pukul 20.53 waktu setempat. Lava pijar saat ini menuruni lereng bagian timur dan terdengar gemuruh dari arah puncak gunung. Adapun, Soputan tergolong salah satu gunung berapi paling aktif di Sulawesi Utara. Gunung tersebut terakhir meletus pada Maret 2015.

Menurut Badan Geologi, masyarakat sekitar Soputan perlu mewaspadai potensi banjir lahar utamanya saat musim hujan. Wilayah aliran yang berhulu di lereng Soputan antara lain Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang, dan Londola Kelewahu. <strong>Yoseph Ikanubun </strong>

Untuk peta kawasan rawan bencana Gunung Soputan, klik di <a href=”http://www.vsi.esdm.go.id/images/stories/pvmbg/soputan/soputan11_4jan16.png”>sini</a>.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.