The Society of Indonesia Environment Journalist (SIEJ) memberikan penghargaan Enviration Award 2021 kepada (alm) Tommy Apriando, jurnalis Mongabay Indonesia, atas kerja-kerja jurnalistik dan dedikasinya pada isu-isu lingkungan di Indonesia.
Pemberian apresiasi yang baru pertama kali sejak SIEJ terbentuk di tahun 2006 di Tangkahan ini diberikan bertepatan dengan perayaan Hari Bumi dan Hari Ulang Tahun SIEJ ke -15, Kamis, 22 April 2021 yang berlangsung secara virtual.
Ketua Umum SIEJ Rochimawati mengatakan, Enviration Award 2021 merupakan penghargaan yang diberikan pada sosok individu, komunitas maupun organisasi yang memiliki kepedulian, menginspirasi, memiliki dedikasi, dan komitmen tinggi pada isu-isu penyelamatan lingkungan hidup.
Dan penghargaan pertama ini diberikan secara simbolis kepada Tommy Apriando yang meninggal pada 2 Februari 2020 lalu karena penyakit diabetes yang dideritanya, melalui istrinya, Wiwit Ervita.
Wiwit yang turut hadir di acara virtual tersebut tidak berkata banyak, namun menyampaikan rasa terima kasihnya dengan nada haru. Tommy lahir di Desa Simbarwaringin, Lampung Tengah pada 10 April 1989.
Ochi juga berharap, Tommy yang juga merupakan koordinator wilayah tengah SIEJ, melalui karya-karya jurnalistik nya dapat menginspirasi para jurnalis di Indonesia untuk membangun jurnalisme lingkungan yang baik melalui tulisan-tulisan yang menginspirasi masyarakat.
“Menulis itu perlu tahu dan berani.” Salah satu jargon yang sering diutarakan oleh Tommy dan tidak asing ditelinga rekan-rekannya.
Jay Fajar, editor Mongabay Indonesia menambahkan, Tommy yang bergabung di Mongabay Indonesia sejak 2012, sangat patuh pada salah satu prinsip kerja jurnalis yakni setia kepada kepentingan warga atau kepentingan umum, termasuk kepentingan lingkungan hidup dan bumi.
Sehingga hati nuraninya terusik ketika melihat berbagai eksploitasi dan ketidakadilan yang terjadi pada lingkungan yang berdampak pada manusianya.
Menurut Jay, Tommy merupakan sosok jurnalis lingkungan yang tidak hanya bekerja pada lingkup wilayah domisilinya atau wilayah kerjanya. Liputannya bisa melintas batas wilayah dan daerah yang tidak sekadar menulis berita tapi juga berani melawan ketidak adilan yang dialami warga.
“Dia menulis berita atau menjaga isu-isu lingkungan dan kepekaan berbagai isu beyond wilayah. Hari ini liputan di Yogyakarta, lusa bisa liputan di Kalimantan, dan minggu depan bisa meliput ke Papua. Tergantung di mana ada masalah lingkungan yang penting dan harus disuarakan. Dia akan hadir disitu.”