Menurut penelitian, kematian terkait krisis iklim di Asia mencapai 4-70 juta orang sejak tiga dekade lalu. Masyarakat miskin antara yang palling terdampak.

INI siklus yang bisa dibolak-balik: kerusakan lingkungan mengakibatkan krisis iklim, krisis iklim menyebabkan kerusakan lingkungan. Karena itu dampaknya sangat besar bagi mahluk hidup, terutama dalam hal kesehatan.

Dampak krisis iklim terhadap kesehatan secara langsung berupa panas terik yang bisa membakar kulit. Secara tidak langsung, dampak krisis iklim membangkitkan virus-virus ganas yang mengakibatkan pagebluk, seperti pandemi Covid-19 sekarang.

Secara global kematian meningkat terkait dampak krisis iklim. Jurnal Nature Climate Change yang dirilis pda bulan Juni 2021 membeberkan kematian akibat krisis iklim di 732 kota di 43 negara. Di Asia, kematian terkait dampak krisis iklim mencapai 4-70 juta orang sejak tiga dekade lalu.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia menerangkan penduduk wilayah tropis lebih rentan terkena dampak perubahan panas akibat krisis iklim. Musim yang tidak bisa ditebak akan mengganggu imunitas manusia. “Di sisi lain, pembawa dan penyebab penyakit akan bermunculan akibat migrasi dan lingkungan yang mendukungnya,” kata Ova dalam webinar “Pemikiran Guru Besar UGM ke-11”, 12 Juni 2022.

Panas yang berkepanjangan menyebabkan kebakaran hutan yang menghasilkan polusi udara. Polusi udara akan membawa penyakit seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, bronkitis, penyakit jantung, dan kematian dini. Selain polusi, panas yang berkepanjangan juga akan menyebabkan ruam panas, keram panas, kelelahan, stroke, dan dehidrasi.

Musim hujan yang berkepanjangan akan menyebabkan banjir. Air kotor dan infrastruktur yang rusak membawa berbagai macam penyakit bakteri. Diare, kontaminasi jamur, malaria, dan demam berdarah adalah penyakit akibat banjir.

Laksono Trisnantoro, Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, menjelaskan bahwa kesehatan terbentuk oleh sistem struktural yang membentuknya. Ia memberikan contoh pencemaran merkuri yang akan memberikan dampak langsung seperti iritasi pada kulit. Dampak secara tidak langsung atau jangka panjangnya adalah penyakit genetika yang mengganggu kesehatan generasi berikutnya.

Untuk mencegah hal itu, Laksono menganjurkan pencegahan sejak dari perilaku individu, cara hidup, menerapkan nilai-nilai hidup sehat, serta perbaikan status sosial dan ekonomi individu.

Strategi kedua adalah pencegahan melalui faktor sosial seperti memperbaiki kehidupan bertetangga, memperbaiki kondisi lingkungan sekitar rumah, serta mengurangi kemiskinan. Mengurangi kemiskinan di masyarakat menjadi sangat penting karena kemiskinan adalah isu sejalan dengan kesehatan. “Masyarakat yang miskin akan lebih sulit mendapat akses kesehatan,” tambah Laksono.

Karena itu krisis iklim menghasilkan dampak yang tak merata. Ketidakadilan iklim lebih berat memukul mereka yang lebih miskin, mereka yang tinggal di negara miskin, orang tua, anak-anak, dan perempuan.

Cara terakhir yang dianjurkan Laksono mencegah dampak krisis iklim adalah secara struktural melalui kebijakan mitigasi. “Kesehatan masyarakat paling rentan terkena dampak krisis iklim sehingga harus ada mitigasi yang jelas,” kata dia

About the writer

Rama Maulana

Rama Maulana graduated from the Faculty of Forestry and Environment of IPB University in 2021. His interest lies in topics related to soil sciences, spatial planning, and watershed management. He now works...

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.