ABC Manado berupaya melestarikan anoa yang hanya tersisa 2.499 ekor di seluruh Pulau Sulawesi.

The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) simpul Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (21/9/2023), mengunjungi Anoa Breeding Center (ABC) Manado untuk melihat dan berdiskusi mengenai upaya pelestarian anoa (Bubalus sp), hewan endemik Pulau Sulawesi yang terancam punah.

ABC Manado diresmikan pada 5 Februari 2015 oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Satu-satunya pusat pengembangbiakan anoa di Indonesia ini terletak di kompleks Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Manado, yang berjarak sekitar 20 km dari ibu kota Provinsi Sulawesi Utara tersebut.

Anoa adalah hewan yang terancam punah dan telah masuk dalam klasifikasi endangered pada International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List of Threatened Animal. IUCN memperkirakan tersisa 2.499 anoa di seluruh Pulau Sulawesi.

Baca juga: Nasib Anoa di Pulau Buton berada di ujung tanduk

Satwa ini juga dilindungi oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tentang Penetapan Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Anoa termasuk kedalam 25 satwa prioritas yang dilindungi dan ditingkatkan populasinya.

Tugas tersebut jatuh ke tangan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut, ABC Manado, dan BPSILHK.

“Saat ini di ABC Manado terdapat 11 ekor anoa yang terdiri dari 5 jantan dan 6 betina. Untuk anoa dataran rendah atau Bubalus depressicornis sebanyak 9 ekor, dan anoa gunung atau Bubalus quarlesi sebanyak 2 ekor,” kata drh Afifah Hasna, dokter hewan ABC Manado yang mendampingi tim SIEJ simpul Sulut selama kunjungan.

Afifah menjelaskan, sejak berdirinya ABC, sudah terjadi 5 kelahiran bayi anoa dalam keadaan sehat. Bayi anoa pertama lahir pada 7 Februari 2017 bernama Maesa, bayi anoa kedua lahir pada 8 November 2017 bernama Anara.

Anoa ketiga lahir pada 25 Juli 2018 bernama Deandra, yang keempat lahir pada 16 Januari 2023 bernama Raden. Anoa kelima lahir pada 9 Juli 2023 yang diberi nama Bahen.

Afifah, yang sudah bekerja di ABC selama 2,5 tahun, menjelaskan bahwa penangkaran anoa di ABC dilakukan secara ex situ (di luar habitat asli). Hal itu dilakukan untuk menjaga standar kesehatan dan kesejahteraan mereka dengan menggunakan sarana prasarana yang memenuhi standar sebelum kemudian dilepasliarkan.

“Diharapkan dengan adanya ABC Manado ini bisa menambah jumlah populasi anoa yang kini semakin berkurang,” ujarnya.

Anoa yang dikembangbiakkan di ABC tersebut nantinya akan dilepas ke salah satu kawasan konservasi in situ (habitat asli), seperti Cagar Alam Gunung Ambang (Bolaang Mongondow Timur) dan Cagar Alam Tangkoko Batuangus (Bitung). 

Rambo yang agresif

Afifah kemudian mengajak para jurnalis meninjau kandang anoa yang terletak di bagian belakang kantor BPSILHK. Sejumlah anoa yang sedang berada dalam beberapa kandang terpisah memberikan reaksi saat didekati.

“Ada beberapa ekor anoa yang agresif, seperti Rambo. Setelah bayi anoa itu sudah berusia 9 bulan, dia sudah mulai menjauh dari induknya meski berada dalam satu kandang,” ujarnya.

Soal kesehatan, Afifah memaparkan bahwa sejauh ini tidak ada masalah karena dilakukan pemantauan berkala. Secara umum, menurutnya, penyakit yang kerap menyerang anoa adalah penyakit mulut dan kuku.

“Namun di ABC Manado masih terbebas dari penyakit tersebut,” ujarnya.

Koordinator SIEJ simpul Sulut Finda Muhtar mengatakan, kunjungan ke ABC Manado merupakan bagian dari diskusi bulanan para jurnalis lingkungan di provinsi tersebut.

“Kegiatan hari ini merupakan bagian dari diskusi bulanan yang digelar oleh SIEJ simpul Sulut untuk memberikan pemahaman bagi para jurnalis akan pentingnya pelestarian lingkungan,” ujar Finda.

Dia mengatakan, dengan pemahaman yang komprehensif akan isu lingkungan dan konservasi para jurnalis diharapkan mampu membuat karya yang bisa mengedukasi masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan.

“Termasuk melindungi satwa langka seperti anoa yang kerap diburu oleh manusia,” kata Finda.

Baca juga: Anoa, masyarakat, dan konsesi tambang aspal di sekitar SM Lambusango

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.