Anggota Dewan Pers, Atmaji  Sapto Anggoro menilai, lingkungan merupakan isu yang perlu menjadi perhatian jurnalis. Sebab, isu jurnalisme lingkungan belum menjadi perhatian utama di banyak kanal media. Sehingga berdampak ke kurang maksimalnya kontrol sosial.

“Kami prihatin dengan banyak hal tentang lingkungan. Banyak kerusakan lingkungan akibat masyarakat atau kebijakan,” kata Sapto saat pembukaan Green Prees Comunity (GPC) di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (8/11).

Sapto lantas membicarakan soal bencana alam seperti banjir dan polusi udara yang belakangan terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Jakarta sekitarnya.

Hal tersebut mesti menjadi perhatian serius jurnalis untuk membantu dalam penanganan isu lingkungan.

“Lingkungan adalah bagian dari peradaban. Kita punya banyak kesempatan untuk mengelola dan menjaga lingkungan khususnya melalui teknologi,” tutur Sapto yang juga menjabat Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers di Dewan Pers ini.

Ia menuturkan, Green Press Comunity  punya semangat menjaga lingkungan dan peradaban ke depan.

Ada tanggung jawab yang besar bagi jurnalis untuk menunjukkan rasa cinta kepada negara ini

Atmaji Sapto Anggoro, Anggota Dewan Pers

Dalam pasal 3 ayat 1 UU Pers fungsi jurnalistik merupakan pemberi nformasi, edukasi dan kontrol sosial. 

”Saya harap dari acara dan kegiatan ini selanjutnya agar para jurnalis selalu ingat dengan kontrol sosial,” jelas Sapto seraya disambut tepuk tangan mayoritas peserta.

Ia meyakini, fungsi kontrol sosial sangat penting untuk mencegah terjadinya kesalahan oleh siapapun dalam mengelola lingkungan termasuk pemerintah. 

Sebab, lanjut Sapto, jika tak menjalankan amanah itu sama saja bukan jurnalis yang bertanggungjawab terhadap kondisi di sekitarnya.  “Ada tanggung jawab yang besar bagi jurnalis untuk menunjukkan rasa cinta kepada negara ini. Salah satunya melalui kontrol sosial,” harap Sapto yang juga seorang wartawan senior ini.

GPC digelar oleh Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of Indonesia Environmental Journalists/SIEJ) pada 8-9 November 2023 di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail dan Hotel Habitare Setiabudi, Jakarta.

Ada berbagai seminar dan workshop yang membahas berbagai isu seperti kelautan, transisi energi, hutan, sampah perkotaan serta Pemilu 2024. SIEJ juga bakal mengundang para bakal Calon Presiden di Pemilu 2024 untuk membedah program mereka dalam penyelamatan lingkungan.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.