Miklos Gaspar, Head of United Nations Information Center (UNIC) Indonesia, saat berbicara di Green Press Community (GPC), Rabu (8/11), mewanti-wanti jurnalis agar memperhatikan maraknya misinformasi terkait isu lingkungan, terutama soal perubahan iklim, yang justru membuat masyarakat antipati terhadap lingkungan itu sendiri.
Miklos mengingatkan, informasi sekarang ini tidak hanya didapat dari media mainstream, tetapi juga dari media sosial. Hal inilah yang menurutnya perlu untuk diwaspadai, karena informasi di media sosial sangat mudah dan cepat menyebar ke berbagai kalangan masyarakat.
“Sangat mudah bagi orang untuk memercayai informasi [dari media sosial] ini. Terutama jika mereka hanya membacanya begitu saja dan tidak ada upaya untuk mengkonfirmasi informasi tersebut,” kata Miklos di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, lokasi penyelengaraan GPC 2023.
Untuk itu, ia berharap dengan kehadiran Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of Indonesian Environmental Journalists/SIEJ), yang menyelenggarakan GPC, dapat menghalau berbagai misinformasi yang ada, khususnya terkait isu-isu lingkungan hidup. Misinformasi tersebut, lanjutnya, tak hanya berpengaruh besar terhadap peradaban manusia, tetapi juga bagi dunia satwa dan tumbuhan.
Miklos juga mengingatkan para jurnalis yang fokus meliput isu lingkungan hidup untuk selalu menyajikan informasi berbasis pada data.
“Jadi Anda akan mengetahui banyak pengaruh kekuatan ujung jari Anda untuk mempengaruhi opini publik, dan jika Anda membuat database informasi, Anda perlu melakukan informasi internal Anda untuk mendorong informasi yang benar,” tukas Miklos.
Acara GPC, yang berlangsung hingga Kamis (9/11/2023), menghadirkan berbagai learning session, talk show, dan konferensi yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pers, organisasi non-pemerintah, dan mahasiswa.
Pada hari terakhir, SIEJ mengundang tiga Calon Presiden Republik Indonesia — Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto — untuk hadir menyampaikan rencana kerangka kebijakan terkait lingkungan hidup yang mereka siapkan jika terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
