Desa Wisata Lantebung, Kota Makassar, Sulawesi Selatan telah menjaga keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan bakau. Harus dipertahakan jangan sampai rusak.

Desa Wisata Lantebung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desa ini menjadi contoh keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan. (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)
Desa Wisata Lantebung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desa ini menjadi contoh keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan. (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Kota Makassar, Sulawesi Selatan memiliki banyak destinasi wisata alam. Salah satunya pantai dan hutan bakau di Desa Wisata Lantebung yang beberapa waktu lalu mampu menembus 75 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan harus terus dijaga.

Pada 12 Jul 2023 lalu, Desa Wisata Lantebung dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

Ia mengapresiasi keberlanjutan lingkungan Desa Wisata Lantebung. Menparekraf Sandiaga mengatakan, tumbuhan bakau memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Saya melihat selain (bakau) ini menjadi destinasi dari segi pariwisata, tapi juga berperan dalam hal keberlanjutan lingkungannya. Karena mangrove ini sangat efektif untuk menyerap karbon dan menjadi salah satu favorit dalam kita melakukan carbon offsetting,” kata Sandiaga, diakses dari laman resmi, Minggu, 31 Desember 2023.

Dengan potensi hutan bakau itulah Desa Lantebung menerima penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020. Dari sisi lokasi, Desa Wisata Lantebung pun tergolong mudah dijangkau karena berjarak sangat dekat dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, yaitu sekitar 13 kilometer.

Selain hutan mangrove, Desa Lantebung juga membangun lorong wisata berwarna-warni, sehingga jalanan menuju hutan Mangrove dipenuhi dengan warna ceria yang menghiasai dan memperindah jalanan.

Desa Wisata Lantebung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desa ini menjadi contoh keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan. (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)
Desa Wisata Lantebung di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desa ini menjadi contoh keberlanjutan lingkungan pantai dan hutan. (wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)

Dengan adanya potensi yang dimiliki Desa Wisata Lantebung, Menparekraf Sandiaga meyakini potensi ini bisa mendorong kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja. Karena, kehadiran desa wisata ini bisa mendorong terbentuknya pariwisata berbasis komunitas.

“Sehingga ekonomi dan kesejahteraan rakyat bisa meningkat,” katanya.

Dalam kesempatan ini Menparekraf Sandiaga juga memberikan penghargaan kepada desa-desa wisata lain di Sulawesi Selatan yang berhasil menembus 75 besar ADWI 2023.

Desa-desa tersebut adalah Desa Wisata Balla Barakkaka Ri Galesong di Kabupaten Takalar, Desa Wisata Tompo Bulu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Desa Wisata Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Desa Wisata Andalan di Kabupaten Bulukumba, Desa Wisata Agrowisata Desa Kassi di Kabupaten Jeneponto, dan Desa Wisata Rinding Allo di Kabupaten Luwu Utara.

Dalam kunjungan ini Menparekraf Sandiaga didampingi Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; dan Direktur Poltekpar Makassar, M. Arifin.

Turut hadir pula Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi; Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan, Andry S. Arief Bulu; serta sejumlah perwakilan dari pemerintah kabupaten di Sulawesi Selatan yang berhasil menembus 75 Besar ADWI 2023.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.