Eksplorasi Perairan Flores untuk Meneliti Logam Berat dan Mikroplastik dengan dua Mahasiswa FPIK UPH, Muhamad Hafidz Ilmi dan Felin Sri Wahyuni Karya. Jala Citra 3 – Flores 2023
Dua mahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran Muhammad Hafidz Ilmi dan Felin Sri Wahyuni Karya mengikuti Ekspedisi Hidro-Oseanografi dalam kegiatan Jala Citra 3 – Flores 2023. Salah satu misi ekspedisi ini untuk meneliti logam berat dan mikroplastik di perairan Flores.
Jala Citra merupakan kegiatan kolaborasi antara Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut (Pushidrosal) dengan berbagai peneliti dari bermacam instansi, lembaga, dan perguruan tinggi untuk mengungkap berbagai aspek khususnya di kawasan laut Flores dan sekitarnya.
Ekspedisi Hidro-Oseanografi sendiri berlangsung dari 29 Maret – 18 Mei 2023 dan terbagi terbagi dalam 5 etape. Hafidz dan Felin tergabung dalam tim peneliti Etape 3 yang on-board dalam KRI Spica 934 dengan pelaksanaan kegiatan dari 24 April – 10 Mei 2023.
Pada kegiatan tersebut, Hafidz tergabung dalam tim yang diketuai Noor Cahyo D. Arvanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Felin tergabung dalam tim yang diketuai Titin Herawati dari FPIK Unpad.
Etape 3 Ekspedisi Jala Citra 3 – Flores 2023 dimulai dari Pelabuhan Murhum, Bau-Bau dan berakhir di Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Etape ini difokuskan untuk penelitian Hidro-Oseanografi.
Tim peneliti yang berada dalam etape ini mengambil data-data seperti suhu perairan, salinitas, konduktivitas, dan lain-lain dengan menggunakan instrumen CTD, serta data arus diakuisisi menggunakan instrumen ADCP.
Selain itu, terdapat beberapat peneliti yang mengambil sampel air dari kolom perairan Laut Flores. Data-data yang telah didapat kemudian akan diolah dan dianalisis menjadi Karya Tulis Ilmiah dan dipaparkan dalam kegiatan Seminar Internasional pada Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan oleh Pushidrosal.
Logam berat dan mikroplastik
Titin Herawati menyatakan, penelitian terkait dengan logam berat dan mikroplastik yang ada di perairan ini akan dianalisis segera setelah ekspedisi karena kedua topik beserta wilayah ini merupakan pertemuan arus-arus regional.
Felin sebagai mahasiswa Ilmu Kelautan yang bisa merasakan bagaimana melakukan penelitian di lapangan menyampaikan antusiasmenya mengikuti kegiatan ini.
“Adanya kolaborasi antara peneliti dari instansi dan lembaga lain, dengan fokus kajian yang berbeda membuat saya bisa belajar banyak terkait teknologi bahkan teknik survei dalam bidang kelautan. Penggunaan KRI SPICA 934 dengan teknologi yang canggih menjadi salah satu penunjang dalam penelitian ini,” kata Felin, diakses dari laman Unpad, Selasa, 5 Desember 2023.
Hafidz mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu pengalaman yang sangat berhaga dan tentunya langka untuk didapatkan oleh mahasiswa S-1.
“Kami belajar banyak dari Kru KRI Spica 934 tentang bagaimana pengoperasian instrumen kelautan/geologi laut, pengolahan data, dan operasional kapal,” jelas Hafidz.