Unimor menyerukan pembangunan berkelanjutan di negeri perbatasan. Berusaha melahirkan inovasi termasuk di bidang pertanian sirkular.

Kawasan perbatasan negara disarankan menjalankan program pertanian sirkular (circular farming). Konsep ini penting untuk mewujudkan pertanian dan pembangunan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Suratman, pakar dari Universitas Gadjah Mada saat memberikan kuliah umum di  Fakultas Pertanian, Sains, dan Kesehatan Universitas Timor (Unimor), 30 November 2023 lalu.

Acara ini dihadiri 177 mahasiswa, dosen dan tendik dari bebearpa jurusan FapertaSainKes Unimor. Unimor adalah kampus negeri di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

“Oleh kerena itu ilmu-ilmu yang akan kita peroleh akan kita dedikasi kepada masyarakat perbatasan. Tentunya ilmu pertanian menjadi motor untuk kemajuan masyarakat di perbatasan. Di mana perbatasan merupakan garda terdepan yang perlu dikawal oleh ilmuwan, politisi, ekonom, teknolog. Unimor memberikan warna baru bagi masyarakat di garda perbatasan,” kata Suratman.

“Kita tidak menyebut membangun dari pinggiran, tapi bagi kami pinggiran adalah sabuk nusantara. Sehingga kami hadir untuk titipkan yang namanya integrated circular ekonomi, integrated circular farming membangun sinergitas penguatan circular farming untuk pembangunan kawasan perbatasan negara,” ungkapnya.

Untuk mendukung pertanian dan pembangunan berkelanjutan, ia mengusulkan agar Unimor mempunyai branding research sehingga mampu melahirkan inovasi dan produk berkualitas.

“Kita dihadapkan selamatkan bumi, orangnya sejahtera, perdamaian, dan Unimor harus mempunyai banyak patner,” katanya.

Kuliah umum di Fakultas Pertanian, Sains, dan Kesehatan Universitas Timor (Unimor), Nusa Tenggara Timur, 30 November 2023. Unimor serukan pembangunan berkelanjutan di negeri perbatasan
Kuliah umum di Fakultas Pertanian, Sains, dan Kesehatan Universitas Timor (Unimor), Nusa Tenggara Timur, 30 November 2023. (Unimor)

Mendukung pembangunan berkelanjutan

Rektor Universitas Timor Stefanus Sio sebelumnya memberikan sambutan yang menggambarkan pentingnya tema kuliah umum ini bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi terhadap pembangunan kawasan perbatasan negara.

Acara ditutup dengan sesi ramah tamah, di mana peserta dapat berinteraksi langsung dengan Prof Suratman dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Sesi ini memberikan kesempatan untuk bertukar ide, pengalaman, dan memperluas jaringan kolaborasi.

Kuliah umum ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mendorong sinergitas untuk pembangunan kawasan perbatasan negara. Semoga ilmu yang diperoleh dari kuliah umum ini dapat menjadi dorongan untuk terus berinovasi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.