Penanaman mangrove sebagai bentuk melestarikan lingkungan hidup, seperti yang dilakukan mahasiswa di pantai di Samarinda, Kalimantan.

Penanaman mangrove oleh Universitas Mulawarnan (UNMUL), Kalimantan, bersama mahasiswa se-Indonesia. (Foto: Unmul)
Penanaman mangrove oleh Universitas Mulawarnan (UNMUL), Kalimantan, bersama mahasiswa se-Indonesia. (Foto: Unmul)

Mahasiswa memiliki kewajiban melestarikan lingkungan hidup seperti pantai. Salah satu langkah penyelamatan lingkungan pantai bisa dilakukan dengan penanaman pohon mangrove, seperti yang dilakukan Universitas Mulawarnan (UNMUL), Kalimantan.

Melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 3 (PMM3) Inbound Universitas Mulawarnan, mahasiswa melakukan penanaman mangrove di Kecamatan Muara Badak, Samarinda.

Koordinator PMM3 UNMUL Adi Tri Pramono membuka kegiatan Kontribusi Sosial Secara Resmi di dermaga Pantai Panrita Lopi.

Kegiatan ini di ikuti oleh 94 mahasiswa program PMM yang berasal dari 64 Perguruan tinggi dari 18 provinsi di Indonesia, Laison Officer, Dosen Modul Nusantara serta turut dihadiri dan didukung oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kota Samarinda.  Kegiatan ini sebagai aksi nyata pelestarian alam di Pulau Kalimantan.

Salah satu program yang tercakup dalam Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah Modul Nusantara yang di dalamnya terdapat kontribusi sosial.

Dengan Mengusung tema “One Three One Green World” kegiatan ini diharapkan mampu membantu pelestarian alam di Pulau Kalimantan. Mansur selalu pengelola POKDARWIS menyampaikan bahwa didaerah muara badak cocok dengan mangrove jenis avicennia.

“Hari ini kita akan menanam mangrove jenis avicennia, karena jenis ini sagat dengan lingkungan disini dan mudah besar seperti yang ada dibelakang adek adek itu usianya baru sekitar tiga tahun. Hari ini saya senang sekali bisa mendampingi adek adek melaksanakan kegiatan luar biasa ini,” ucap Mansur selalu pengelola Pokdarwis, pada acara penanaman mangrove Sabtu, 25 November 2023, dari keterangan resmi yang diakes Sabtu, 23 Desember 2023..

Untuk melakukan penanaman mangrove, peserta harus menempuh perjalanan dari dermaga menuju lokasi yang memerlukan waktu sekitar 10 menit menggunakan perahu.

Lokasi penanaman mangrove memiliki kedalaman lumpur mencapai lutut di beberapa titik, meski begitu semangat peserta tak sedikitpun goyah saat menjajaki tanah lumpur untuk menanam mangrove.

“Saya sangat berterima kasih kepada adik adik dari seluruh Indonesia yang telah bersama sama melakukan kegiatan ini sebagai bentuk usaha kita bersama dalam melestarikan alam di pulau Kalimantan,” pungkas Mansur.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.