Pemerintah harus memberikan sanksi tegas terkait kecelakaan kerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park, Sulawesi Tengah.

Pemerintah diminta tidak diam dalam menghadapi kecekelakaan kerja yang menewaskan puluhan buruh di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. Pemerintah selama ini getol melakukan kampanye hilirisasi nikel tanpa melihat kenyataan di lapangan.

“Kami mendesak kepada pemerintah pusat untuk tidak hanya diam saja. Produksi PT IMIP harus segera dihentikan, dan memberikan sanksi tegas terhadap PT IMIP, mengingat korban tidak sedikit dan sering kali terjadi kecelakaan kerja seperti ini,” tegas Aulia Hakim, Kepala Advokasi dan Kampanye Walhi Sulawesi Tengah, dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 30 Desember 2023.

“Pemerintah jangan hanya kampanye hilirisasi nikel saja dengan angin surga atas keuntungan yang diperoleh tanpa melihat kenyataan di lapangan, nyawa melayang hidup sengsara akibat kawasan yang kacau dan amburadul,” lanjut Aulia Hakim.

Tungku perusahaan peleburan nikel PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, meledak. (Foto: Walhi Sulawesi Tengah)
Tungku perusahaan peleburan nikel PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, meledak. (Foto: Walhi Sulawesi Tengah)

Bukan kali pertama

Ironisnya kejadian ini bukanlah kali pertama kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan industri nikel. Walhi Sulteng mencatat, pada 22 Desember 2022 lalu, belum luput dari dua pekerja mengalami kecelakaan serupa akibat ledakan tungku yang terjadi di kawasan industri nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri, sebuah perusahaan besar asal Tiongkok yang beroperasi di kabupaten Morowali Utara, sehingga merenggut nyawa Nirwana Sale dan Made Defri.

Belum lagi pada 27 april 2023 lalu, dua pekerja dumping milik PT Indonesia Guang Ching Nickel and Stainless Industry, yang juga berada dalam kawasan PT IMIP mengalami kecelakaan kerja sehingga merenggut nyawa Arif dan Masriadi.

“Lagi-lagi kita melihat bagaimana pekerja yang ditumbalkan guna mengejar keuntungan semata, kecelakaan kerja diakibatkan karena penyediaan APD atau alat keselamatan yang tidak pernah dipatuhi oleh perusahaan, ditambah paraturan jam kerja yang semena-mena, rotasi kerja yang kacau, dan juga perlatan yang dioperasikan tidak terkontrol merupakan pemicu kecelakaan itu terjadi,” sebut Aulia.

Walhi Sulawesi Tengah juga mendesak evaluasi terhadap menerapkan sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja Pertambangan (SMK3P) di perusahaan tersebut.

Kerusakan hutan Sulawesi Tengah

Desakan lainnya, Walhi Sulawesi Tengah menyatakan permasalahan ketenagakerjaan di IMIP sejalan dengan keprihatinan besar di Indonesia mengenai dampak lingkungan dari industri nikel. Menurut laporan Brookings Institute pada bulan September tahun lalu, sektor nikel di Indonesia “sangat intensif karbon dan merusak lingkungan,” karena ketergantungannya pada batubara.

Lebih dari 8.700 hektare hutan hujan telah hancur di Kabupaten Morowali Utara, tempat IMIP bermarkas, sejak tahun 2000, menurut analisis Greenpeace Indonesia pohon-pohon ditebangi untuk dijadikan lahan pertambangan, pabrik peleburan, dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukungnya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.