Anak SD ini membuat dan memasang PLTS mini di genteng rumahnya dan mendapat respons positif. Bagaimana cara membuat PLTS mini?

Bocah SD ini membuat dan memasang PLTS mini di genteng rumahnya dan mendapat respons positif. Bagaimana cara membuat PLTS mini?
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Pondok Tahfidz Hanifah Bengkalis. (Foto: Jurnal Ilmiah Agustiawan dari Politeknik Negeri Bengkalis)

Video viral kembali menghebohkan dunia media sosial. Tampak seorang bocah SD menunjukkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mini buatannya yang dipasang di genteng rumahnya. Kreasi ini mendapat respons positif dari warganet. Bocah SD ini pun didoakan agar menjadi insinyur.

Perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai kreativitas anak SD tersebut. Namun, bicara soal Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sebenarnya bukan hal baru di bidang sumber energi alternatif atau terbarukan. PLTS dinilai lebih baik dibandingkan sumber energi dari fosil atau batubara yang merusak lingkungan.

Agustiawan dari Politeknik Negeri Bengkalis dalam jurnal berjudul “Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada Pondok Tahfidz Hanifah” menjelaskan, energi listrik merupakan salah satu kebutuhan bagi kehidupan manusia karna mempunyai peranan yang penting dalam segi ekonomi, sosial, pendidikan dan lingkungan.

Dalam jurnalnya, Agustiawan menceritakan pemanfaatan PLTS mini di Pondok Alquran dan Tahfidz Abu Hhnifah di Desa Air Putih Bengkalis. Pesantren ini berdiri sejak September 2019 yang merupakan tempat belajar membaca dan menghafal alquran bagi anak-anak tingkat Sekolah Dasar (SD). Saat jurnal ditulis (Oktober 2021), jumlah murid dipondok ini sebanyak 30 orang yang pada umumnya berasal dari daerah sekitar. 

“Proses belajar mengajar berlangsung setiap sore dari hari Senin-kamis, selama proses tersebut pihak pengelola membutuhkan sumber energi listrik yang bersifat mandiri untuk melayani 3 buah kipas angin sehingga dapat meningkatkan kenyamanan, serta mengurangi biaya operasional,” tulis Agustiawan, diakses Jumat, 9 Februari 2024.

Agustiawan menjelaskan, Indonesia merupakan Negara tropis, maka memanfaatkan sumber energi surya adalah yang paling tepat, sehingga hal ini juga dapat diterapkan di daerah Bengkalis.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan tersebut, maka sebagai solusi dapat diterapkan pembangkit tenaga surya sebagai sumber energi listrik mandiri untuk memenuhi kebutuhan pondok ini. 

Maka dibuatlah PLTS mini dengan komponen panel surya untuk beban 3 buah kipas angin adalah sebesar 135 watt. Setelah dihitung, panel surya yang digunakan adalah 1 buah dengan kapasitas 100 Wp.

Komponen lainnya adalah inverter 500 Watt dengan tegangan input 12V dan output 220V. Kemudian komponen baterai 12V, 45Ah sehingga total kapasitas batterai sebesar 540Wh. Ada juga komponen SCC dengan kapasitas arus disesuaikan.

“Berdasarkan hasil pengujian dan analisa dapat disimpulkan bahwa PLTS mampu melayani beban induktif (kipas angin) sebesar 118 Watt dengan rata-rata tegangan 207.3 Vac dan arus rata-rata 0,57A selama 1 jam,” terang Agustiawan.

Sehingga, Agustiawan menyimpulkan, panel surya tersebut dapat memenuhi kebutuhan pondok tahfidz selama proses belajar mengajar.

Adapun saran untuk penyempurnaan PLTS mini ini adalah pemilihan inverter dengan kualitas yang baik sehingga dapat digunakan sesuai dengan spesifikasi yang tertera pada inverter tesebut. 

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.