Kebun Raya Cibodas, salah satu destinasi ekowisata terkenal di Indonesia yang terletak di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, merayakan ulang tahunnya yang ke-172 pada 11 April 2024. Perayaan tersebut semakin meriah dengan mekarnya bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) sepekan kemudian.

Bunga yang mekar tersebut adalah hasil dari perkecambahan biji yang ditanam sejak tahun 2004. Biji tersebut, berasal dari koleksi No.28, yang dikumpulkan dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat, oleh (alm.) R. Subekti Purwantoro dan rekan-rekannya.

Menurut laporan dari unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tanda-tanda tunas mulai terlihat sejak tanggal 16 Februari 2024 lalu mekar sempurna pada Jumat (19/4) dini hari. Ketinggian bunga kali ini mencapai lebih dari 3 meter, menandai pertumbuhan yang luar biasa dibandingkan dengan mekar sebelumnya, pada 2016 dan 2020.

“Ketinggian bunga kali ini lebih dari 3 meter hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” jelas Destri, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam siaran pers.

Destri juga mengungkapkan bahwa tanaman induk yang ada di Kebun Raya Cibodas diperkirakan sudah berumur antara 32-35 tahun, menjadikannya sebagai contoh tanaman herba perenial yang tangguh.

Terancam punah

Saat ini Kebun Raya Cibodas memiliki total 10 nomor spesimen bunga bangkai, yang terdiri dari satu spesimen induk hasil pengoleksian umbi dan sembilan spesimen hasil perbanyakan dari biji.

Amorphophallus titanum, yang termasuk dalam keluarga Araceae (talas-talasan), adalah tanaman endemik Sumatera yang memikat dengan keunikan dan ukurannya. Tanaman yang juga disebut titan arum itu, yang ditemukan pertama kali oleh Dr. Odoardo Beccari pada tahun 1878 di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat, telah menjadi salah satu ikon kekayaan alam Indonesia.

Namun, keberadaan flora ini terancam dan sejak tahun 2018 mendapatkan status terancam punah (endangered) dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pemerintah Indonesia juga melindunginya melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Saat ini, menurut IUCN, ada lebih dari 90 kebun raya di 18 negara yang ikut mengembangbiakkan bunga bangkai ini guna mendukung upaya konservasinya.


About the writer

Ester Grace Pagitta

Ester Grace is a 2003-born student who dives into the dynamic world of communication science, majoring in journalism at Multimedia Nusantara University. Insatiable curiosity drives her to uncover meaningful...

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.