Peserta Zero Waste Lifestyle diajak untuk menjadi bagian dari solusi dengan melakukan langkah nyata yang bisa dilakukan di level individu.

Peserta Zero Waste Lifestyle diajak untuk menjadi bagian dari solusi dengan melakukan langkah nyata yang bisa dilakukan di level individu.
Pelatihan Zero Waste Lifestyle. (YPBB)

YPBB melalui Divisi Pengelola Sumber Daya (PSD) menggelar pelatihan Zero Waste Lifestyle dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pelatihan ini merupakan program yang wajib diikuti oleh staf baru atau staf yang belum pernah mengikuti pelatihan Zero Waste Lifestyle sebelumnya, juga melibatkan staf magang di YPBB.

Pada pelatihan kali ini, sebanyak 21 orang staf yang terdiri dari 16 orang staf lama dan 5 orang staf magang mengikuti pelatihan secara daring melalui zoom meeting yang terbagi ke dalam 2 sesi. Sesi pertama diselenggarakan pada Kamis, 4 Juli 2024, dengan format lecture dan sesi kedua digelar pada Rabu, 10 Juli 2024, dengan format sharing session dan diskusi.

Dipandu oleh trainer Zero Waste Lifestyle yaitu Anilawati Nurwakhidin dan Rikrik Sunaryadi, para peserta diajak untuk menelusuri perjalanan sampah sejak saat dibuang dan konsekuensinya terhadap lingkungan.

Melalui serangkaian pertanyaan pemantik dan pemaparan materi, para peserta diberi pemahaman bahwa metode pengelolaan sampah dengan cara kumpul-angkut-buang secara tersentralisasi tidak berjalan dengan baik dan malah menimbulkan bencana.

“Komposisi sampah di Indonesia yang didominasi oleh sampah organik juga mengharuskan kita melakukan upaya pengurangan, pemilahan, dan pengolahan sampah sejak dari sumber,” demikian keterangan resmi YPBB yang ditulis Asri Nurvadyani, Staf Humas Zero Waste, diakses Minggu, 28 Juli 2024.

Tidak hanya berbicara tentang masalah, para peserta Zero Waste Lifestyle diajak untuk menjadi bagian dari solusi dengan melakukan langkah nyata yang bisa dilakukan di level individu. Para peserta diajak untuk mulai mengompos di rumah selama satu pekan, mengaudit sampah anorganik terbanyak di rumah, diskusi kelompok mengenai paradigma yang benar dalam memandang persoalan sampah, hingga membuat target pengurangan plastik selama satu bulan.

Menarik, mudah dipahami dan mengubah gaya hidup

Ayum, salah satu peserta dari Divisi KKO menuturkan, pelatihan Zero Waste Lifestyle ini memotivasi dirinya untuk mengubah gaya hidup dikeseharian menjadi lebih ramah lingkungan.

“Pelatihan ZWL lalu menyenangkan sekali, saya dapat insight untuk memperbaiki lifestyle saya dengan mengurangi sumbangsih produksi sampah. Terutama materi pengomposan, ya. Itu juga menarik karena jadi tahu metode-metodenya. Setelah ikut pelatihan ini, saya mau mengurangi penggunaan beberapa produk yang tidak ramah lingkungan dan penggunaan produk sekali pakai,” kata Ayum.

Senada dengan Ayum, Denisa, salah satu staf magang di Divisi Manajemen Program menuturkan, pelatihan ZWL ini adalah pengalaman pertama yang menyenangkan dan materi mengompos menjadi materi yang paling berkesan.

Menurut saya materi yang disampaikan itu kompleks tapi penyampaiannya mudah dipahami ya. Dan yang paling menarik itu tentang metode-metode pengomposan karena sebelumnya saya belum pernah mengompos.

Saat sesi pertama Kang Rikrik menugaskan untuk mengompos, saya langsung membeli bahan-bahan dan melakukan pengomposan di keesokan harinya,” ujar Denisa.

Denisa juga menyampaikan kekagumannya tentang siklus pengomposan yang bisa dilakukan bahkan di lahan sempit sekalipun.

“Di rumah kecil yang saya tinggali sendirian, tanpa halaman bertanah, saya memutuskan menggunakan komposter pot berukuran kecil yang dapat ditempatkan di halaman depan. Meskipun awalnya saya ragu apakah hal ini akan berhasil, saya memutuskan untuk mencobanya,” ujar Denisa.

“Proses mengompos ternyata menghadirkan pengalaman mendalam tentang siklus alam dan membuat saya terkoneksi lebih dalam dengan lingkungan sekitar. Kagum banget karena setiap hari saya melihat sampah di dalam komposter pot ini mulai berubah bentuk menjadi tanah hitam yang subur. Dengan komitmen dan perhatian terus-menerus, mengompos di rumah saya bukan hanya tentang membuat tanah yang berkualitas, tetapi juga tentang memberikan kontribusi kecil tapi berarti terhadap lingkungan dan masa depan yang lebih berkelanjutan,” sambung Denisa.

Selanjutnya, para peserta juga mengajak kita semua untuk hidup selaras alam dan lebih bijak dalam mengkonsumsi suatu produk secara bertanggung jawab.

“Ayo kita hidup lebih selaras dengan alam dan memulai untuk lebih mencintai bumi kita. Setiap keputusan yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari, dari memilih produk ramah lingkungan hingga memanfaatkan energi secara bijak, merupakan langkah kecil yang dapat membuat perbedaan besar,” ajak Denisa.

Dengan terselenggaranya pelatihan Zero Waste Lifestyle ini, diharapkan seluruh staf YPBB dapat memahami pentingnya menerapkan gaya hidup zero waste baik di dalam keseharian maupun dalam kaitannya dengan pekerjaan di YPBB. Selain itu, diharapkan peserta juga dapat lebih berkesadaran dalam mengelola pola konsumsinya sehari-hari.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.