ROMPI Sumatera Barat 2024 adalah bentuk reaksi sekaligus komitmen generasi muda Sumbar atas berbagai persoalan yang dihadapi Sumbar beberapa waktu terakhir, termasuk bencana ekologis.
Sekitar 58,7% suara (pemilih) orang muda Sumatera Barat akan memainkan pengaruh penting dalam penentuan kemenangan peserta pemilu kepala daerah tahun 2024. Sudah pasti, orang muda akan didekati oleh partai pengusung maupun pasangan calon Kepala Daerah Sumatera Barat.
Dengan latar belakang tersebut, anggota Walhi Sumatera Barat yang tergabung dalam KOMMA FP-UA bersama lebih 80 orang intelektual muda Sumatera Barat dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan Masyarakat Sipil Sumatera Barat telah menyelenggarakan Rembuk Orang Muda Pulihkan (ROMPI) Sumatera Barat.
“Sebagai intelektual muda, orang muda akan memastikan keberadaan mereka, bukan sebatas kepentingan elektoral, tetapi akan memainkan peran politik ekologis yang akan memilah pilihan untuk Sumatera Barat Pulih,” demikian pernyataan resmi, diakses dari laman Walhi Sumatera Barat, Rabu, 2 Oktober 2024.
Rama Fajri, Kapalo Suku KOMMA FP-UA menyebut : ditengah krisis demokrasi, forum Rembuk Orang Muda Pulihkan Sumatera Barat telah mendiagnosa situasi politik nasional dan beragam masalah rakyat. Dimana, terhadap situasi tersebut, sejauh ini belum dijawab dengan gagasan – program oleh para calon kepala daerah dan partai pengusung di Pilkada 2024.
Justru, yang terjadi, kepada rakyat dipelihatkan prilaku dan sikap yang mendukung pembangkangan konstitusi dan perusakan lingkungan (pohon, taman, fasilitas umum) oleh alat peraga-bahan kampanye para calon kepala daerah dan partai pengusungnya. Dalam rembuk orang muda terungkap, sejauh ini orang muda belum melihat satupun para bakal calon kepala daerah dan/atau partai pengusung, atau anggota DPRD yang telah dilantik dan/atau akan dilantik bicara hal-hal yang lebih konkrit soal upaya:
- Penegakkan kedaulatan rakyat dan perlawanan atas pembangkangan konstitusi;
- Pemulihan beragam krisis ekologis;
- Penyelesaian Pelanggaran Hukum dan HAM oleh Negara (pemerintah);
- Perbaikan tatakelola sampah;
- Peningkatan kualitas akses pelayanan kesehatan yang merata;
- Menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua kalangan masyarakat;
- Memperbaiki akar kebudayaan yang semakin tergerus;
- Membangun kedaulatan ekonomi yang berkeadilan antar generasi;
- Penyediaan lapangan kerja;
- Penanganan kasus tawuran yang berbasis pada akar masalah;
- Pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual;
- Pembangunan yang berkeadilan sosial-ekologis;
- Penerapan standar pelayanan publik yang Inklusif dan adil serta tidak diskriminasi:
- Perlindungan dan pemulihan hak-hak masyarakat adat.
Rizal, perwakilan peserta dari Lembaga Advokasi Dan Pengkajian Kemasyarakatan (LAM&PK) Fakultas Hukum Universitas Andalas menerangkan bahwa kegiatan rembuk ini menjadi salah satu kegiatan yang positif bagi anak muda dan semoga saja masalah-masalah yang terungkap dalam forum rembuk dapat menjadi perhatian dan terealisasikan penyelesaianya oleh kepala daerah terpilih, misalnya soal pemerataan pendidikan di sumatera barat.
Kemudian menurut perempuan muda yang beraktifitas di Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) yang biasa dipanggil Ala menyebutkan, bahwa forum rembuk orang muda pulihkan sumatera barat dapat dijadikan sebagai ruang bertemu, berkumpul, dan berdiskusi yang sangat dibutuhkan oleh para orang muda untuk saling belajar, berbagi energi positif, dan memelihara semangat untuk berperan dan berdampak bagi sekitar.
Ala juga berharap bahwa kegiatan ini dapat memantik banyak gerakan baik berikutnya yang dipelopori orang muda. Dan semoga ruang seperti ini lebih sering diadakan dan dapat diadaptasi oleh pemerintah untuk mendorong partisipasi orang muda dalam upaya memulihkan Sumatera Barat.
Sementara Indah Suryani Azmi dari Walhi Sumbar menuturkan bahwa Rembuk Orang Muda Pulihkan Sumatera Barat ini akan menjadi saluran atau sarana bagi orang-orang muda Sumatera Barat untuk melihat dan memahami seberapa banyaknya persoalan lingkungan dan persoalan rakyat, sebagai suatu penyakit daerah yang harus dipulihkan, tentu kita tidak ingin krisis ekologis semakin terakumulasi, diperlukan obat untuk memulihkan kondisi yang sakit tersebut agar rakyat betul-betul berdaulat atas semua hak-hak yang dijamin oleh Konstitusi. Gerakan orang muda pulihkan Sumatera Barat adalah salah satu upaya untuk itu.
Ilhamdi Putra, pengajar Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Andalas menilai, ROMPI Sumbar 2024 adalah bentuk reaksi sekaligus komitmen generasi muda Sumbar atas berbagai persoalan yang dihadapi Sumbar beberapa waktu terakhir. Misalnya bencana ekologis akibat kebijakan serampangan pemerintah daerah dan meningkatnya intolerasi di tengah masyarakat majemuk akibat kuatnya nuansa supremasi mayoritas yang dijalankan kepala daerah di Sumbar.
Pilkada 2024 merupakan momentum untuk menyusun komitmen sekaligus tuntutan generasi muda Sumbar yang dialamatkan kepada para calon pemimpin yang akan berkontestasi di Pilkada nanti.
Manajer Riset LBH Pers itu menambahkan, pada Pilkada November nanti terdapat penambahan pemilih pemula sebanyak 78.126 orang di Sumbar. Jumlah itu kian melambungkan porsi orang muda di Pilkada Sumbar hingga mencapai 59,47% dari jumpah DPT. Artinya pemuda adalah kelompok suara penentu.
Hanya saja, melihat yang sudah-sudah, pemimpin di daerah justru membebani generasi penentu ini dengan berbagai kebijakan ugal-ugalan yang disruptif. Untuk itu Ilham menenkankan bahwa ROMPI Sumbar 2024 merupakan sebuah upaya korektif dari orang muda Sumbar.