Bojongkapol contoh nyata sirkular ekonomi mengubah tantangan menjadi peluang. Melalui penanaman indigofera, tidak hanya bisa mengubah lahan kritis jadi sumber energi tapi juga mensejahterakan warganya.
Di tengah cuaca kemarau yang menyengat, Rismayadi, seorang petani berusia 40 tahun, dengan penuh semangat membersihkan tanaman liar yang mengganggu bibit pohon indigofera di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Sejak pagi, ia telah memeriksa kondisi benih yang kini berusia 20 hari.
Penyiraman dilakukan secara rutin untuk memastikan tanaman tetap subur meskipun cuaca tidak bersahabat. “Kita siram minimal sehari sekali. Kalau lagi panas terik, bisa dua kali,” ujarnya..
Rismayadi bukanlah petani biasa. Ia telah lama terlibat dalam pembibitan pohon indigofera, sebuah tanaman yang kini menjadi harapan baru bagi lahan kritis di desanya. Dengan dedikasi tinggi, ia telah menanam sekitar 30 ribu pohon indigofera di lahan seluas 30 hektare yang dulunya hanya dipenuhi rumput liar
Setelah menyelesaikan tugasnya di rumah pembibitan, Rismayadi melangkah ke lahan perkebunan indigofera yang terletak tidak jauh dari situ. Di sana, tanaman berusia sembilan bulan menjulang setinggi dua hingga tiga meter. Sambil memangkas batang yang kurang sehat, ia berharap pembersihan ini akan mempercepat pertumbuhan tanaman.
“Setelah ditanam indigofera, kadar tanah ini jadi tambah subur,” jelasnya dengan bangga.
Indigofera tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki kualitas tanah; daun dari pohon ini juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Rismayadi mengumpulkan daun lebat untuk diberikan kepada kambing dan ayamnya.
“Sekarang kami tidak perlu jauh-jauh mencari rumput,” katanya. Dengan cara ini, petani dapat menghemat waktu dan biaya.
Kepala Desa Nanang Tarudin mengungkapkan bahwa inisiatif penanaman indigofera ini sangat membantu masyarakat desa. Dengan semakin banyak lahan terbuka dan subur, pendapatan petani pun meningkat.
“Dulu banyak lahan mati di sini, sekarang bisa ditanami berbagai palawija,” katanya.
Dalam jangka panjang, pembukaan lahan untuk indigofera diharapkan dapat menciptakan ekosistem pertanian terpadu yang lebih produktif. “Kami ingin menjadikan lahan kritis ini hijau kembali dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat,” tambah Nanang.

PLN dukung energi bersih lewat kolaborasi
Desa Bojongkapol, yang terletak di Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, telah menjadi contoh cemerlang dalam pemanfaatan energi bersih melalui kolaborasi yang didorong PLN (Perusahaan Listrik Negara). Dalam upaya mengatasi masalah lahan kritis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, PLN berperan penting dalam mengembangkan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.
Di tengah tantangan lahan kritis yang melanda banyak daerah di Indonesia, PLN berkomitmen untuk mengubah kondisi ini menjadi peluang. Dengan menggandeng petani lokal dan lembaga seperti Pesantren Bina Insan Mandiri, PLN membantu mengelola lahan kritis seluas 15 hektare untuk ditanami pohon indigofera. Tanaman ini tidak hanya berfungsi untuk memperbaiki kualitas tanah tetapi juga berpotensi menjadi sumber biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Ujang Mulyana, perwakilan dari Pesantren Bina Insan Mandiri, menjelaskan bahwa indigofera sangat bermanfaat. Dengan dukungan PLN, petani dapat memanfaatkan daun indigofera sebagai pakan ternak dan batangnya sebagai bahan baku biomassa.
“Dulu lahan ini tidak produktif. Sekarang, kami bisa memanen batangnya dan menanam berbagai kebutuhan lainnya,” ujarnya.
PLN tidak hanya berfokus pada penyediaan energi tetapi juga berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam program co-firing biomassa.
“Dengan kolaborasi dari berbagai pihak, program ini tidak hanya mampu memanfaatkan lahan kritis tetapi juga menghadirkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan daerah,” ungkapnya.
Melalui program ini, PLN berharap dapat menyediakan pasokan biomassa yang cukup untuk keperluan PLTU. Pada tahun 2023, PLN telah menggunakan lebih dari 1 juta metrik ton biomassa dan menargetkan 2,2 juta ton pada tahun 2024. Dengan demikian, masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan lahan dapat merasakan manfaat ekonomi yang signifikan.
PLN juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada petani tentang cara mengelola tanaman indigofera secara efektif. Dengan adanya pelatihan ini, para petani di Desa Bojongkapol tidak hanya belajar tentang teknik pertanian yang baik tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan.
Peran PLN di Desa Bojongkapol mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal dan lembaga terkait, PLN tidak hanya membantu mengatasi masalah lahan kritis tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekosistem biomassa.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, masa depan energi bersih di Indonesia dapat terwujud. Desa Bojongkapol kini menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan sambil menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Desa Bojongkapol adalah contoh nyata bagaimana sirkular ekonomi dapat mengubah tantangan menjadi peluang. Melalui penanaman indigofera, desa ini tidak hanya berhasil mengubah lahan kritis menjadi sumber energi bersih tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, masa depan energi hijau di Desa Bojongkapol tampak cerah dan penuh harapan.
- Sikap hemat energi berperan vital mengurangi emisiTransformasi menuju peralatan yang lebih hemat energi perlu dukungan semua pihak. Produsen mesti didorong membuat peralatan hemat energi.
- Masyarakat Daerah Penghasil Energi yang TerpinggirkanHanya berjarak delapan kilometer dari Mega Proyek Strategis Nasional yang berdiri megah di Gunung Salak, kehidupan warga dalam bayang-bayang kesulitan.
- Walhi luncurkan riset dampak PLTU pada lingkunganTiga wilayah menjadi lokasi riset dampak PLTU pada kerusakan lingkungan, yakni Paiton, Pacitan, dan Cilacap.
- PLN serukan kolaborasi untuk transisi energi di IndonesiaTransisi energi adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak
- Pemerintah perlu dongkrak investasi untuk mengatasi keterbatasan anggaran dalam transisi energiPemerintah perlu meningkatkan investasi dan reformasi kebijakan untuk mempercepat transisi energi, mengatasi dominasi batubara, dengan energi baru terbarukan
- Mengundang bencana ekologis melalui deforestasi 20 juta hektare hutan untuk pangan dan energiPemerintah didesak mengurungkan dan menghentikan proyek ambisius mempercepat laju deforestasi dengan dalih pangan dan energi.