Kendari News. Perusahaan tambang emas di Bombana disinyalir begitu banyak yang tidak memiliki dokumen resmi. Kawasan itu rupanya dieksploitasi pula oleh pendulang liar. Tidak main-main, aktivitas penambangan tanpa izin ini sudah mengkhawatirkan. Selain kegiatan sudah dilakukan terang-terangan, cara mereka menambang sudah menyerupai perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang mengoperasikan alat berat untuk mencari emas.

Aktivitas tambang emas ilegal yang masih marak sampai saat ini tersebar di beberapa titik pada dua kecamatan yakni Rarowatu Utara dan Rarowatu. Khusus di Rarowatu Utara, aktivitas ilegal mining yang paling menyolok terletak di wilayah Wumbubangka, sementara di Rarowatu, tersebar mulai di Tahi Ite sampai Roko-Roko. Parahnya, meski kegiatan pencarian emas jelas-jelas dilakukan tanpa izin, namun belum ada satu pun pihak terkait yang respek melakukan penindakan.

“Di beberapa titik penambangan emas memang ada aktivitas penambangan ilegal yang mencari emas dengan menggunakan alat berat. Menurut saya, ini sudah kelebihan berani, padahal jelas-jelas tanpa izin. Tidak mungkin para pendulang ilegal itu leluasa atau nekat mencari emas seperti itu (menggunakan alat berat) kalau tidak ada oknum aparat atau orang berpengaruh di belakangnya,” duga salah seorang penambang emas ilegal yang enggan namanya dikorankan saat ditemui di Rumbia, kemarin.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bombana, Andi Muh Yusuf Lara tidak memungkiri masih adanya penambang emas ilegal di wilayahnya. “Memang masih beroperasi (pendulang ilegal), bahkan laporannya sering masuk di kantor,” katanya. Terkait hal ini, pihaknya selaku instansi tehnis langsung menindaklanjutinya. Selain mendatangi para pendulang ilegal dan meminta menghentikan aktivitasnya, Distamben juga sering melakukan imbauan kepada para penambang. Namun kenyataannya, setelah didatangi aktivitas penambangan ilegal langsung dihentikan. Tetapi setelah petugas kembali, kegiatan penambangan ilegal dilanjutkan lagi.

Berita ini telah dimuat di Kendarinews anggota sindikasi Ekuatorial.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.