Solo, Ekuatorial – Untuk mengantisipasi banjir, tujuh sungai di kota Solo, Jawa Tengah mulai dikeruk hingga kedalam 1,5 meter. Pengerukan atau normalisasi saluran air dilakukan untuk menghindari pendangkalan air, yang akan menghambat lajunya aliran air.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait penanganan banjir di Kota Solo, yang merupakan banjir tahunan yang selalu mampir di kota Solo.

Menurut Rudy, Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa intensitas hujan di Solo, khususnya tahun ini akan jauh lebih lebih tinggi dibandingkan dengan 2007 lalu.

Dimana pada tahun 2007 lalu, Solo di landa banjir yang cukup besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut menurut Rudy, pihak Pemkot Solo telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 miliar untuk penanganan bencana alam.

“Dana diambilkan dari dari pos tak terduga,” ungkap Rudy – biasa dipanggil- di Solo Jawa Tengah, Rabu (12/11).

Bahkan Rudy juga sedang melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk penanggulangan banjir. Karena ada bagian yang masuk dalam kewenangan Balai Besar Bengawan Solo (BBBS). Penanganan banjir difokuskan pada Sungai Bengawan Solo dan anak sungai yang ada di Solo.

Rudy menambahkan sebenarnya pihaknya sudah beberapa waktu lalu telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi banjir. Antara lain dengan memperbaiki talut dan pengerukan sedimentasi drainase kota serta sungai. Tak hanya itu saja, pompa-pompa air yang terdapat di bendungan yang terdapat di daerah Sangkrah, Pasar Kliwon pun telah dicek kembali, Sehingga, begitu alaram tanda air limpahan dari Sungai Bengawan Solo masuk kedalam kota, mesin penyedot air bantuan dari Pemerintah pusat bisa langsung dipergunakan.

“Juga meminta pada masyarakat untuk perduli dan juga membersihkan selokan di masing-masing wilayahnya,” tegasnya.

Terpisah Kepala Bidang (Kabid) Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo Arif Nurhadi, menjelaskan langkah antisipasi bencana banjir dengan mempersiapkan personel dan juga peralatan pompa air.

“Untuk pengerukan sedimentasi saluran air dan sungai, yang menjadi prioritas saat ini adalah perbaikan drainase primer serta beberapa drainase sekunder,” jelasnya.

Perbaikan drainase tersier atau drainase yang berada berada di lingkungan perkampungan dan tepi jalan, pihaknya sudah menyerahkan kepada masyarakat setempat.

“Keterlibatan warga sangat kami harapkan untuk melakukan pembenahan pada drainase masing-masing,” paparnya.

Arif Nurhadi mencontohkan bahwa perbaikan dan pemeliharan drainase primer yang kini tengah dikerjakan, antara lain dengan cara pengerukan sedimentasi sepanjang Kali Pepe. Selain itu sebelumnya perbaikan drainase di sepanjang Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Yos Sudarso, Jl. Veteran dan sebagian wilayah Pasar Kliwon.

“Ternyata tingkat sedimentasi di saluran drainase tersebut sangat tinggi yakni mencapai 1,5 meter,” terangnya.

Sebab itulah maka kapasitas drainase tak bisa berfungsi maksimal karena ada pendangkalan yang mencapai 1,5 meter. Diharapkan adanya pengerukan sedimentasi ini mampu membuat saluran air menjadi lancar juga bisa memperbesar daya tampung drainase.

Langkah lanjutan untuk antisipasi banjir akibat luapan sungai bengawan Solo selain melakukan pengerukan drainase kota, pihaknya juga melakukan pengerukan sedimentasi pada tujuh anak sungai Bengawan
Solo.

“Proses pengerukan dimulai sejak tahun lalu. Ada tujuh sungai, yakni Kali Pepe, Kali Wingko, Kali Priwulung, Kali Anyar, Kali Sonto, Sungai Gajah Putih dan Sungai Jenes,” terangnya lebih lanjut.

Bahkan 10 pompa air telah disiapkan untuk di pasang di semua pintu air yang tersebar di pintu air di Kota Solo, seperti bendung karet Tirtonadi, pintu air Pucangsawit, Putat, Plalan juga pintu air Demangan serta Joyotakan barat dan Bergolo.

“Semua peralatan tersebut semua berfungsi baik. Selain itu tiga pompa portable dan mobile yang bisa digunakan jika kawasan tertentu terjadi banjir maupun genangan saat intensitas hujan tinggi juga siap digunakan,” pungkasnya. Bramantyo

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.