Posted in

SATGAS GCF UNDANG PARA PENDEMO BERDIALOG

thumbnailMenanggapi aksi unjuk rasa yang terjadi di hari pembukaan, secara lisan Satuan Tugas Governor’s Climate and Forests (GCF) mengundang para pendemo untuk berdialog

Palang Karaya-Munculnya penolakan puluhan aktivis dari Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Kemahasiswaan terhadap proyek REDD+ ditanggapi positif Satgas GCF. Hal itu dianggap wajar dan merupakan wujud aspirasi dari kalangan aktivis yang peduli keselamatan lingkungan.

“Saya kira bagus dan harus didengarkan apakah dari mahasiswa atau stakeholder yang lain. Saya kira informasi sudah banyak, dan ini bukan sesuatu yang tertutup. Jadi kalau ada yang menolak silakan saja, dan kami dengan terbuka siap melakukan dialog dengan mereka,”kata Koordinator GCF Indonesia Avi Mahaningtyas kepada Kalteng Pos di sela-sela kegiatan GCF di Hotel Luwansa Kalteng, Rabu (21/9) pagi.

Pada hari pembukaan GCF, Selasa (20/9), para pendemo berkumpul di Jalan Yos Sudarso, Palang Karaya yang adalah salah satu jalan teramai kota itu. Dari sana para pendemo berjalan kaki menuju Bundaran Besar berjarak 500 meter lalu menuju Gedung Batang Garing.

Ketua Satgas GCF Yakob Ishadamy menilai apa yang disampaikan oleh para aktivis lingkungan tersebut bukan merupakan penolakan. Pasalnya, dalam pernyataan demo massa itu jelas sekali mereka ingin terlibat penuh.

Jadi, lanjut Yakob, dengan para aktivis lingkungan hidup lokal ini merangkum secara tertulis apa yang mereka inginkan untuk menyelamatkan lingkungan, maka  akan pihaknya  perbanyak dan sebarkan ke seluruh delegasi, sehingga akan menjadi sebuah masukan  positif.

“Pokoknya kami di GCF sangat terbuka penuh. Malah besok,22/9, kita akan melibatkan stakeholder, dan akan mengundang mereka untuk diskusi dan mengungkapkan apa yang mereka aspirasikan dalam tuntutan mereka. Dan kita sangat menghargai itu,” kata Yakob.

Pihaknya tidak ingin proses Reducing Emissions from Deforestation and Degradation and Enhancing Carbon Emission from Developing Countries (REDD+) itu terpisah dari masyarakat, dan Yakob berjanji hal tersebut akan di perjuangkan.

“Mereka punya kepedulian seperti yang mereka berikan tuntutannya kepada kami kemarin, maka akan kami hargai, dan itu sebenarnya sudah masuk dalam kerangka kerja GCF,” katanya.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.