Nine Indonesian Ministries declared support for indigenous people through REDD+

Jakarta, Ekuatorial – Nine ministries and institutions officially declared their support for indigenous people’s recognition and protection, in Jakarta, on Monday (1/9). The National Programme for the Recognition and Protection of Customary Communities through REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestation and Forest and Peat-land Degradation) was launched in the present of Indonesia’s Vice President, Boediono. […]

Uji Coba di Barito Selatan

Kabupaten Barito Selatan di Provinsi Kalimantan Tengah menjadi proyek percontohan pertama Program Pengakuan dan Pembuktian Hak Pihak Ketiga atau PPH. Proyek ini diselenggarakan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang menggandeng Kementrian Kehutanan, BPN dan BIG (Baca: Menggenjot “Supersemar” Kehutanan di Akhir Kabinet. Pada Februari 2014, tim sosialisasi bertemu warga dua desa, […]

Indeks Ketahanan Pangan Indonesia Masih Rendah

SIEJ, Jakarta – Data yang dimiliki oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyatakan, potensi sumber pangan yang dimiliki Indonesia cukup banyak, yaitu 77 jenis sumber karbohidrat, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayur-sayuran, dan 110 jenis rempah. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya merupakan negara yang kaya akan biodiversitasnya. Ironisnya, dalam indeks ketahanan […]

BP REDD Plus Jelaskan Status Demonstration Activities di Indonesia

SIEJ, Jakarta – Pada tahun 2009, Indonesia menyatakan berkomitmen secara sukarela untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 sebesar 26% atas usaha sendiri atau mencapai 41% dengan bantuan internasional. Sebagai bagian dari perwujudan komitmen ini, Pemerintah membentuk Badan Pengelola REDD+ yang dikukuhkan oleh Presiden pada tanggal 31 Agustus 2013 melalui Peraturan Presiden Nomor […]

Petani Gunungkidul Berpartisipasi dalam Penghitungan Karbon

Suratimin, pendiri Serikat Petani Pembaharu Semoyo, Gunungkidul, telah mampu menghitung stok karbon di hutan rakyat. Ia menguasai keahlian tersebut setelah setahun terlibat dalam Aliansi Relawan untuk Alam (Arupa) yang melakukan pengawasan dan penghitungan stok karbon pada 2010. Baca selengkapnya di Tempo.

Sinyal Bahaya dari Laut Konawe Selatan

Nelayan di pesisir Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, telah merasakan dampak perubahan iklim. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Konawe Selatan bekerjasama dengan Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) di sepuluh desa menunjukkan kecenderungan perubahan iklim telah membawa dampak serius pada tingkat pendapatan warga nelayan. Selain itu, sebagian desa-desa di Kecamatan Kolono garis pantainya terkikis karena abrasi […]

Nelayan Bajo Terpuruk karena Sedimentasi Bekas Tambang

Nelayan di Desa Tambea dan Hakatutobu yang dominan dihuni oleh Suku Bajo di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara kini mengalami kesulitan. Lahan bekas tambang perusahaan-perusahaan nikel yang telah berhenti beroperasi di pesisir Pomalaa ditinggalkan begitu saja. Sedimentasi lumpur merah yang berasal dari aktivitas tambang menyebabkan nelayan tak bisa mendapatkan ikan di perairannya. Baca selengkpanya di […]

Penguatan Masyarakat Pesisir Lemito untuk Konservasi Laut

Dulu, kerusakan lingkungan pesisir laut di Desa Lemito, Kecamatan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo memprihatinkan. Disana marak juga kegiatan penangkapan ikan yang merusak lingkungan. Kini, akan dikembangkan program Indonesia Coral Reef Action Network disana yang memiliki komponen penguatan kelompok sumber daya masyarakat pelestari pesisir dan peningkatan ekonomi produktif melalui budidaya rumput laut. [Baca selengkapnya di Degorontalo]

Cuaca Buruk, Nelayan Gorontalo Kejar Ikan sampai ke Sulteng

Nelayan Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, saat ini jarang melaut seperti sebelumnya karena gelombang dan hembusan angin terlalu kencang yang tidak menentu. Ditambah lagi dengan sampah yang dibawa oleh air sungai ke laut. [Baca selengkapnya di Degorontalo]