Jakarta, EnergiToday–Pemerintah Filipina hari ini meluncurkan biofuel kelapa campuran dan berharap penggunaannya di dalam bauran energi nasional meningkat. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi emisi karbon, mengembangkan industri kelapa lokal dan mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar impor.
Tak lama setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Nasional Biofuels (NBB) untuk meningkatkan mandat biodiesel campuran dari 2 persen menjadi 5 persen, Otoritas Kelapa Filipina (PCA) dan Universitas Pusat Nasional Filipina-Studi Transportasi (UP-NCTS) meluncurkan tes solar B5 yang mengandung 5 persen biofuel untuk kendaraan angkutan umum. Tujuh jeepney dipilih oleh PCA dan Departemen Energi (DOE) untuk menguji B5 dalam 25 hari ke depan.
Dalam lima hari pertama driver jeepney akan menggunakan ada 2 persen coco campuran biodiesel (B2). Dalam 20 hari berikutnya, jeepney ini akan menggunakan B5.
Peningkatkan campuran sampai 5 persen akan menciptakan lebih dari 37.000 lapangan kerja, meningkatkan permintaan untuk pekerja di peternakan, tanaman penggilingan kelapa dan perusahaan manufaktur biofuel. Petani kelapa juga akan mendapat keuntungan dari P4.83 juta (US$ 111.470) per tahun dari lien dikumpulkan melalui Ameliorasi Sosial dan Program Kesejahteraan. (Rahma)