Jakarta, Ekuatorial — Kabar yang dibawa robot penjelajah Mars, Curiosity, adalah berita buruk bagi orang-orang yang bermimpi menjadi pionir dan bermukim di planet merah tersebut.

Menurut data yang dikirimkan wahana itu, sebagian besar udara Mars terdiri atas karbon dioksida. Itu berarti Mars bukan tempat yang ideal bagi manusia, yang sangat membutuhkan oksigen.

“Ini hasil pengamatan yang menarik, tetapi tidak mengubah ide bahwa Mars kehilangan sebagian besar atmosfer lainnya, yang tertarik ke antariksa, mengubah planet itu menjadi gurun dingin,” kata Goddard Space Flight  Center NASA yang bertanggung jawab atas analisis sampel udara Curiosity, Paul Mahaffy, Senin (22/7), seperti dilansir dalam Harian Tempo.

Atmosfer Mars sangat didominasi oleh karbon dioksida, berbeda dengan udara bumi, yang merupaka campuran dari nitrogen dan oksigen. Meski udara bumi juga mengandung karbon dioksida, kadanya hanya 0,03%. Udara bumi tersusun dari nitrogen, sebagai unsur terbesar (78%), dan oksigen (20,9%).

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.