Jakarta, EnergiToday — Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong konsumsi ikan patin, terutama untuk produk tanpa tulang (fillet). Ditargetkan, pada 2014 konsumsi ikan fillet ini naik tiga kali lipat.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung kepada wartawan, Senin (12/8), mengatakan, saat ini rata-rata produksi ikan patin fillet nasional 200 ton per bulan. Fillet patin paling banyak diserap oleh supermarket, restoran, dan hotel berbintang di Jakarta, Bandung, dan Bali.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menyatakan, pada 2013 pihaknya menetapkan empat komoditas utama industrialisasi perikanan, yakni, udang, bandeng, patin, dan rumput laut.

Keempat produk unggulan tersebut akan dikembangkan di kawasan pertambakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, serta Sulawesi Selatan.

Sementara, nilai ekspor produk perikanan ditargetkan mencapai US$ 5 miliar. Angka ini naik dibandingkan dengan realisasi sementara ekspor sepanjang 2012 yang hanya US$ 3,9 miliar. (RR/KT)

 

Artikel ini dimuat di energitoday.com. energitoday.com adalah anggota sindikasi Ekuatorial.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.