Jakarta, Ekuatorial – Penerimaan negara dari pengelolaan industri hulu minyak dan gas (migas) pada semester I/2013 mencapai US$ 18,7 miliar, di atas target yang ditetapkan sebesar US$ 18,4 miliar.

Sementara, produksi minyak pada periode yang sama mencapai rata-rata 831.118 barel per hari (bph) atau 99% dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 sebesar 840.000 bph.

“Capaian produksi minyak nasional hingga 99% dari target APBN belum pernah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Jumat (2/8).

Keberhasilan capaian produksi minyak dan penerimaan negara tersebut merupakan hasil kerja keras dari  para pekerja di SKK Migas, seluruh pekerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), pimpinan dan pekerja di  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pimpinan dan pekerja di Kementerian terkait lainnya, kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Pemerintah Daerah beserta seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas termasuk adanya dukungan media.

Namun, sejumlah kendala non teknis seperti proses perizinan di Pemerintah Daerah, penyegelan sumur minyak, termasuk masalah pencurian minyak mentah memang masih merupakan persolaan utama dalam upaya meningkatkan produksi migas nasional.

Karena itu, kata Rudi, diharapkan para Bupati turut serta mendukung upaya peningkatan produksi minyak nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia. (Rahma)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.