Jakarta, Ekuatorial – Terkait program perlindungan lapisan ozon stratosferik, sebanyak 197 negara telah meratifikasi Konvensi Mina dan Protokol Montreal. Sebesar 97% konsumsi global bahan yang dapat merusak lapisan ozon dikenal dengan bahan perusak ozon – BPO berhasil direduksi lewat Protokol Montreal. Dalam rangka peringatan hari ozon internasional 2013, masyarakat luas perlu diajak untuk mengetahui serta meningkatkan pemahaman tentang apa itu ozon, mengapa lapisan ozon dapat menipis, serta apa dampaknya bagi penipisan lapisan ozon.

Ozon merupakan gas yang secara alami terbentuk di atmosfer dimana, masing-masing molekul ozon terdiri dari tiga atom Oksigen (O3). Keberadaan ozon terdapat pada dua lapisan di atmosfer, yakni stratosfer dan troposfer namun, ozon pada kedua lapisan itu memiliki peran yang berbeda terhadap kehidupan di muka bumi. Sebanyak 90% ozon berada di lapisan stratosfer yang memiliki peran sangat penting melindungi bumi dari sinar UV-B secara langsung.

Menipisnya lapisan ozon menyebabkan meningkatnya radiasi sinar UV-B yang dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak mata, dan menurunkan kekebalan tubuh. Selain itu juga menghambat pertumbuhan tanaman serta berkurangnya produksi fitoplankton yang akan mempengaruhi rantai makanan. Sementara, ozon di troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi adalah polutan udara sebagai hasil aktivitas manusia.

Penipisan lapisan ozon stratosfer disebabkan oleh senyawa kimia halokarbon, terdapat pada pemadam api mengandung klorin dan bromin sintetis yang terlepas ke udara. Bahan-bahan, seperti CFC – Klorofluorokarbon yang dikenal dengan sebutan freon R-12 dan R-11, CTC – karbontetraklorida, TCA – metil kloroform, HCFC – hidroklorofluorokarbon yang merupakan bahan pengganti CFC, Halon dan metil bromida. Bahan-bahan kimia ini dikenal sebagai bahan perusak ozon – BPO yang banyak terdapat pada sektor kegiatan pembuatan busa – foam, pendingin – refrigeration, pelarut, aerosol, pemadam api, dan fumigasi.

Terkait program perlindungan lapisan ozon, pemerintah Indonesia sebagai pihak  Protokol Montreal berhasil menghapuskan BPO untuk jenis CFC sejak Januari 2008 dan terus berupaya untuk menghapuskan BPO untuk jenis lainnya, seperti HCFC juga memiliki potensi pemanasan global dengan menetapkan kuota impor HCFC sejak tahun 2012. Selanjutnya, menetapkan pelarangan impor barang yang mengandung HCFC pada 2015.

Arief Yuwono Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup – KLH mengatakan, “tiga hal menjadi sangat penting atas strategi yang telah dilakukan, yakni regulasi, alih teknologi, peningkatan kapasitas dan kesadaran masyarakat terkait program perlindungan perusakan ozon,” ujarnya.

Dimana, dalam HPMP – HCFC Phase-out Management Plan, pemerintah menargetkan pada 2013 konsumsi HCFC dapat ditekan pada angka baseline sebesar 403,92 ODP ton, lalu pada 2015 konsumsi HCFC turun sebesar 10% menjadi 363,53 ODP ton dan menjadi sebesar 323,14 ODP ton pada 2018 melalui kegiatan alih teknologi menjadi non HCFC. Teknologi alternatif yang dipilih adalah HCFC-22 untuk sector AC dan refrigerasi adalah HFC-32. Dan HCFC-141b adalah HFC-245fa serta cyclopentane.

Dengan adanya peraturan melalui pembatasan dan juga pelarangan ini, diharapkan akan mendorong industri untuk beralih ke bahan alternatif pengganti yang ramah lingkungan serta mengurangi BPO hingga sampai ke non BPO.

Sugama Wakil Pimpinan Panasonic mengatakan, kalau berbicara mengenai produk ramah lingkungan tentu biaya produksinya akan naik kira-kira sebesar 10%. “Jadi memang mengurangi keuntungan sebagai akibat dari biaya produksinya ikut naik,” ujarnya.

Lebih jauh, peran masyarakat tidak kalah pentingnya dalam perlindungan lapisan ozon. Kesadaran masyarakat terhadap dampak kerusakan lapisan ozon pada kesehatan tentu mendorong mereka untuk tidak menggunakan produk yang mengandung BPO.  (Wishnu)

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.