laskar hijau rilis 3

Sekelompok warga peduli lingkungan di Jawa Timur yang menamakan dirinya Laskar Hijau, melayangkan empat tuntutan kepada Perum Perhutani Jawa Timur yang dituding telah merusak tanaman konservasi pada kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan. Tanaman konservasi tersebut merupakan hasil upaya penghijauan Laskar Hijau pada 2008 terhadap lahan gundul Gunung Lemongan akibat penebangan liar pada 1998-2002.

Menurut keterangan Laskar Hijau, perusakan berupa penebangan dan pembakaran terhadap tanaman konservasi seperti; bambu, jambu biji, mangga, alpukat kayu manis, kopi, nangka, dan sukun ini dilakukan oleh Perhutani pada Rabu lalu (2/10). Padahal, telah dilakukan kesepahaman antara Laskar Hijau dan Perhutani pada 2011 dalam membangun kerjasama strategis dalam pengelolaan hutan lindung di Kawasan Gunung Lemongan.

laskar hijau rilis 2
laskar hijau rilis 1

Karena itulah Laskar Hijau merespon sangat keras, bahkan ‘mengutuk’ dan ‘mengecam’ aksi perusakan oleh Perhutani ini. Di samping itu, tanaman konservasi itu merupakan hasil upaya penghijauan intensif Laskar Hijau tahun 2008 pada saat Perhutani yang dinilai lebih bertanggung jawab tidak juga melakukan penghijauan, padahal kegundulan lahan akibat penebangan liar pada 1998-2002 itu telah menyebabkan krisis air bersih di Lumajang. Upaya itu juga dinilai dapat dinikmati oleh masyarakat karena menghasilkan buah.

Berikut 4 tuntutan Laskar Hijau terhadap Perhutani: Pertama, agar segera menghentikan penebangan dan pengerusakan serta pembakaran di Gunung Lamongan. Kedua, untuk kembali menghargai, menjalankan dan tidak melanggar kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya. Ketiga, mengganti dengan menanam kembali tanaman konservasi yang rusak dalam proses penebangan tersebut. Keempat, menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat terutama mereka yang secara sukarela berkontribusi dalam upaya konservasi selama ini.

Selanjutnya, Laskar Hijau akan menggalang demonstrasi masa kepada pihak Perhutani di Lumajang pada Senin depan (7/10) pukul 10.00 WIB. Laskar Hijau juga akan membuat petisi yang akan dikirimkan kepada pihak Perhutani dengan turut melibatkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Aak Abdullah Kudus, koordinator Laskar Hijau, mengatakan bahwa Kamis (03/10) kemarin pihak Perhutani mendatangi A’ak dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Perhutani, dikatakan Aak, menyalahkan para buruh tebangnya, padahal Aak menilai kesalahannya terletak pada pelanggaran komitmen Perhutani sendiri pada April 2011 yang berjanji tidak akan melakukan aktivitas penebangan di kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan.

“Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ini sudah keterlaluan. Ucapan permintaan maaf tak akan menumbuhkan kembali pepohonan yang terlanjur tumbang,” ujar Aak pada media (4/10). Namun, sampai tulisan ini dibuat, Ekuatorial belum dapat menghubungi pihak Perhutani.

Foto: Laskar Hijau (2/10)

1 comment found. See comment
Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 comment

Leave a comment