Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, menuai protes karena diprediksi akan mengeluarkan sekitar 10,8 juta ton karbon–lebih dari seluruh emisi karbon yang dihasilkan oleh Myanmar di tahun 2009–dan 226 kg merkuri setiap tahunnya. Protes dilakukan oleh masyarakat setempat dan Greenpeace. Mereka khawatir PLTU Batang akan membahayakan mata pencaharian lebih dari 100.000 penduduk nelayan dan petani setempat, melanggar beberapa hukum Indonesia, dan pemerintah menggunakan uang publik pada investasi sejumlah US$ 4 miliar ini.

[Baca selengkapnya di Berita Lingkungan]

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.