Jakarta, Ekuatorial – Kepala Badan Pengelola REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) Heru Prasetyo, melantik dan mengambil sumpah empat deputi baru di Jakarta, Jumat (4/7).

William Sabandar diangkat sebagai Deputi Bidang Operasional, Agus Sari sebagai Deputi Bidang Perencanaan dan Pendanaan, Nurdiana Darus sebagai Deputi Bidang Teknologi, Sistem, dan Monitoring, dan Nur Masripatin sebagai Deputi Bidang Tata Kelola dan Hubungan Kelembagaan.

“Keempatnya akan bekerja sinergis dengan seluruh pemangku kepentingan hutan dan lingkungan,” ujar Heru.

Adapun, BP REDD+ merupakan lembaga yang baru terbentuk pada Agustus 2013 dengan tugas membantu Presiden memastikan suksesnya implementasi penurunan gas rumah kaca dari deforestasi serta degradasi hutan dan lahan gambut. Pembentukan tersebut menyusul komitmen Indonesia yang secara sukarela akan mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2020 sebesar 26 persen.

Implementasi tersebut termasuk pembenahan hukum dan regulasi, pengaturan tata ruang dan manajemen pendataan, manajemen konservasi, moratorium pemberian izin baru pada hutan alam, transparansi, dan akuntabilitas untuk membenahi tata kelola hutan dan lahan di Indonesia.

Deputi Bidang Operasional William Sabandar sebelumnya menjabat Ketua Tim Khusus REDD+ di bawah Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. Sempat juga ia menjadi Kepala Rekonstruksi Nias pada Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias. Sedangkan Deputi Bidang Perencanaan dan Pendanaan sebelumnya menjabat Ketua Kelompok Kerja Instrumen Pendanaan di Satgas REDD+.

Deputi Bidang Teknologi, Sistem, dan Monitoring Nurdiana Darus ialah profesional bidang teknologi informasi yang selama ini aktif di beberapa program sosial perusahaan. Dan, Deputi Bidang Tata Kelola dan Hubungan Kelembagaan Nur Masripatin sebelumnya Kepala Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Hutan, Kementrian Kehutanan, Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, serta Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Clara Rondonuwu

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.