Jakarta, Ekuatorial – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbitkan infografis skala provinsi yang mengintegrasikan data bencana dan informasi kependudukan. Harapannya, pemerintah daerah mampu mengaitkan kerentanan populasi dengan manajemen resiko bencana.
“Sebab, selama ini kita kesulitan memetakan jumlah penduduk, kelompok lansia, anak balita, dan orang cacat untuk pendataan sebelum bencana, tanggap darurat, dan pascabencana,” terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers Seminar Nasional Peluncuran Infografis Provinsi dan Panduan Nasional Penggunaan Data Kependudukan dalam Penanggulangan Bencana di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (27/11).
Infografis Jawa Barat, wilayah berpenduduk 43 juta jiwa yang rentan bencana banjir, longsor, dan puting beliung.
Infografis yang tampil dengan visualisasi menarik dan format yang mudah dicerna tersebut antara lain memuat informasi peta administratif dengan data populasi, tingkat pendidikan, kerentanan pangan, mata pencaharian, kejadian bencana alam, informasi kesehatan, serta data air dan sanitasi. Sejumlah data dasar yang dikerahkan dalam pembuatannya yaitu Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI), Disaster Recovery Index, dan data Indonesia Post Disaster Needs Assessment (IPDNA).
Secara keseluruhan, ada lima lembaga berkolaborasi dengan BNPB dalam pembuatan infografis tersebut. Yakni Badan Pusat Statistik, Koordinasi Misi Kemanusiaan Dunia (UNOCHA), Dana Kependudukan PBB (UNFPA), Program Pangan Dunia (WFP), dan Badan Dunia untuk Program Pembangunan (UNDP).
Oleh UNDP, inisiatif untuk menggabungkan statistik kependudukan dengan informasi bencana tersebut dikategorikan sebagai yang terbaik se-Asia Tenggara. Direktur UNDP Indonesia Beate Trankmann menyampaikan bahwa publikasi infografis semacam itu tergolong inovatif. “Ke depan, mudah-mudahan ada informasi serupa untuk skala yang lebih kecil yakni kabupaten/kota,” kata Beate dalam sambutannya.
Adapun Jose Ferraris, perwakilan UNFPA di Indonesia, menyampaikan bahwa ada lebih dari 97 persen masyarakat yang hidup di wilayah dengan resiko bencana sangat tinggi di Indonesia. “Angka yang didapat dari hasil studi UNFPA, BNPB, dan BPS tersebut menjadi dasar pengembangan infografis mengenai karakter populasi di 33 provinsi ini.” Clara Rondonuwu