SLEMAN (kabarkota.com) – Dosen Teknik Sipil UGM, Wahyu Wilopo mengimbau agar masyarakat di kawasan perbukitan meningkatkan kewaspadaan saat intensitas hujan mencapai 50 mm/jam atau berlangsung selama lebih dua jam.

Menurutnya, kondisi tersebut sangat berpotensi terjadinya bencana tanah longsor, sebagaimana yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah, baru-baru ini.

“95 persen hujan di Indonesia mengakibatkan longsor,” kata salah satu tim Tehnis UGM yang memantau bencana Longsor di Banjarnegara ini, Senin (15/12). (Baca juga: Pakar UGM: Longsor di Banjarnegara akibat Dua Faktor)

Pihaknya juga menyebutkan, saat akan terjadi longsor, umumnya muncul tanda-tanda, seperti retakan tanah, rembesan air dan munculnya mata air keruh secara tiba-tiba, serta struktur tanah dan pepohonan yang menjadi miring.

Untuk itu Wahyu meminta, agar warga di kawasan pegunungan yang notabene rawan longsor segera mengungsi, saat menemui tanda-tanda tersebut.

“Jika menemukan tanda-tanda itu tidak perlu menunggu perintah untuk mengungsi,” ungkapnya. (Baca juga: Banjir di Banjarnegara: 67 Titik Longsor Hingga Jalan Nasion).

SUTRIYATI

Berita ini telah dimuat di Kabar Kota, anggota sindikasi Ekuatorial.

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.