Kabanjahe, Ekuatorial – Kurang dari setengah dari total pengungsi akibat letusan gunung Sinabung, Sumatera Utara dipindahkan ke daerah relokasi. Dari 370 Kepala Keluarga (KK) yang dianggap pengungsi, kini baru 112 KK yang menerima unit rumah baru dikawasan relokasi di desa Siosar.

“128 unit rumah bantuan masih proses pengerjaaan, sesuai target Agustus nanti wajib tuntas,” kata Gubernur Sumatera Utara, H Gatot Pujo Nugroho.

Dia juga mengatakan, pihaknya sudah berdialog soal izin penggunaan kawasan hutan menjadi lahan pertanian. Sebab hutan yang berada di Desa Siosar berstatus kawasan lindung. Desa Siosar sendiri berada di Kecamatan Tiga Pancur, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Letaknya sekitar dua jam perjalanan dari Kabanjahe dengan sepeda motor.

“Mulai Minggu, pihak kehutanan mulai melakukan penebangan. Mudah-mudahan saudara-saudara kita segera bisa menempati rumah relokasi dengan efektif, yakni bertempat tinggal dan bercocok tanam,” kata Gatot.

Selasa (23/6) Gubernur akan melakukan rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Kedatangan ini juga sebagai ajang koordinasi dan mentabulasi beberapa persoalan yang akan kami jadikan bahan untuk rapat koordinasi besok. Serta membawa bantuan dari Pemprov Sumut,” ujarnya.

Pasalnya, kata Gatot, Pemkab Karo melaporkan persediaan beras sudah mulai berkurang dan permohonan 100 ton beras. “Kami bawa 124 ton beras dan 400 kilogram (kg) gula, mudah- mudahan bermanfaat. Kami akan terus bekerja dan sudah merencanakan membuat hunian tetap sementara di dekat lokasi relokasi agar bisa lebih efektif,” pungkas Gatot yang di sambut ucapan terima kasih dari Bupati Karo, Terkelin Brahmana.

Pemberitaan sebelumnya, jumlah pengungsi korban erupsi Sinabung yang akan direlokasi sebanyak 370 KK. Terdiri dari 103 KK warga Desa Bekerah, 136 KK warga Desa Sukameriah, dan 131 KK warga Desa Simacem yang selama ini tinggal di posko pengungsian atau rumah yang uang sewanya bantuan pemerintah.

Masing-masing rumah sederhana dibangun di lahan seluas 100 meter persegi (m2) dengan fasilitas satu ruang tidur, satu ruang utama, dan kamar mandi. Akses listrik dan air sudah tersedia. Tinggal akses jalan yang masih minim. Sebab kalau hujan turun, jalanan akan menjadi lumpur dan berkubang yang susah dilewati kendaraan.

Para pengungsi kebanyakan sudah tak sabar untuk segera keluar dari pengungsian. Apalagi penempatan rumah relokasi sudah dijanjikan sejak Juni atau Juli 2015 lalu. Joni Sitepu (40) warga Desa Bekerah berharap pemerintah memindahkan seluruh pengungsi dari satu desa secara serentak. ”Kami minta ada perhatian pemerintah untuk perekonomian kami selanjutnya. Karena lahan kebun yang dijanjikan dapat digarap tidak bisa segera diolah,” ujarnya.

Komandan Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Sinabung, Letkol (Inf) Asep Sukarna mengakui, pembangunan rumah relokasi terhambat kondisi cuaca dan medan yang berat. Seribuan prajurit TNI dikerahkan untuk membuat akses jalan menuju lokasi.

Kompleks relokasi menempati lahan seluas 458 hektare (ha). TNI akan membuat 2.053 rumah untuk pengungsi. Pemerintah menganggarkan pembangunan tiap rumah sebesar Rp 59,4 juta. Total biaya pembangunan jalan dan rumah tersebut sebesar Rp 44,98 miliar, belum termasuk pembangunan fasilitas umum dan lahan pertanian. Asep mengatakan, pihaknya meningkatkan kualitas rumah melebihi yang ditetapkan dalam spesifikasi. Seperti plafon rumah, plester teras, halaman kebun, hingga cat tembok.

Pemerintah juga bakal membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan di permukiman baru tersebut. ”Kami masih memetakannya. Namun kami akan segera bangunkan fasilitas kesehatan setara puskesmas pembantu serta sekolah untuk warga pengungsi,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Karo Saberina beberapa waktu lalu.

Juga akan memberikan pelatihan keterampilan untuk memulai industri rumahan bagi para pengungsi. Keterampilan tersebut diharapkan menopang perekonomian korban bencana sembari menunggu hasil kebun seluas 0,5 ha per keluarga, yang dijanjikan bisa digarap dengan sistem pinjam. Mei

Artikel Terkait :
Akibat Letusan Sinabung Desa Sukameriah Dipastikan Hilang
Ribuan Warga Mengungsi Paska Letusan Sinabung
Ribuan Pengungsi Sinabung Kesulitan MCK

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.