Sorong, Ekuatorial – Dua tokoh adat suku Abun, tampak berjalan menuju bibir pantai Papua. Balutan busana yang dikenakan berhiaskan burung Cendrawasih. Mereka membawa tombak, parang, tas, tikar, juga daun kelapa. Mereka berniat memanggil penyu dilautan.

Usai ritual dilakukan, seorang tokoh adat perempuan terus berjalan menuju laut. Ia kemudian memukul permukaan laut sebanyak tiga kali. Memberikan isyarat kepada laut, yang selama ini menjaga penyu. Ia juga seperti memberikan aba-aba agar penyu mau datang, dan bertelur dipantai sebelum akhirnya kembali lagi ke laut.

Upacara adat pemanggilan penyu atau ritual ‘moke womom’ memang kini kerap dilakukan warga adat suku Abun. Pasalnya suku itu sekarang ini makin merasakan berkurangnya keberadaan penyu belimbing yang datang bertelur di Pantai Jamursba Medi dan Pantai Warmon Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.

Johanis Sundoy, tokoh masyarakat di Jamursba Medi bilang kalau pelaksanaan upacara adat pemanggilan penyu, dilakukan dengan berbagai persiapan. Mulai dari sidang adat tertutup, hingga acara ritual pemanggilan di laut. Sidang adat tertutup dilakukan untuk memastikan tempat dan mempersiapkan waktu pelaksanaan upacara adat.

“Dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara tertutup oleh 13 tokoh adat, sementara 2 tokoh adat lainnya melakukan ritual di pinggir pantai, untuk membuktikan ada kontak bathin yang tercipta dan mereka meyakini akan terjadi saat upacara adat pemanggilan penyu dilaksanakan. Serta memberikan makna dalam menyatukan kembali peradaban mereka di masa lalu, dengan kehidupan masa kini dan perkembangan hari depan”, kata Yohanis Sundoy, akhir Juni 2015.

Biasanya ritual adat dilakukan menjelang senja, mengingat waktu penyu datang untuk bertelur selalu di malam hari hingga menjelang pagi. Sementara bulan Juni hingga Juli merupakan musim puncak peneluran penyu di pantai peneluran Jamursba Medi.

Bagi masyarakat adat suku Abun, penyu belimbing dianggap dewa laut yang perlu di lindungi. Hingga sekarang masyarakat adat suku Abun masih percaya bila ritual panggil penyu dilakukan, maka penyu akan datang.

“Di Warmamedi sendiri, setelah pelaksanaan ritual ada sembilan penyu yang naik ke darat untuk bertelur, nanti akan lebih banyak lagi, dan ritual ini bukanlah pertama kali dilaksanakan, ini sudah turun temurun tapi dulu lebih bersifat kekeluargaan atau sering dibuat secara keluarga”, tambah Yohanis Sundoy.

Secara adat para tokoh adat suku Abun memberikan nama bagi kawasan peneluran penyu belimbing dan penyu lainnya di Jamursba Medi dengan nama ‘Jen Wowom’. Kawasan itu berada dari daerah Saubeba hingga Wao, sepanjang 24 kilometer. Sedangkan pantai peneluran mulai dari Warmamedi hingga Wao sejauh enam kilometer di sebut “Jen Suap”. Sementara pantai peneluran sejauh 18 kilometer mulai dari Saubeba hingga Warmamedi dikatakan “Jen Yesa”.

Pemerintah daerah setempat sendiri tak berkeberatan bila masyarakat menyelanggarakan ritual memanggil penyu. Gustifar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat mengatakan pesta adat yang dilakukan masyarakat terkait penyu perlu di dukung, karena penyu terutama penyu belimbing dapat menjadi ciri khas daerah serta promosi wisata.

Data dari WWF Indonesia kantor Tamrauw, jumlah sarang telur penyu Belimbing di pantai Jamursba Medi pada periode 2007 – 2011 berkisar antara 1385 – 2062. Jumlah tertinggi diperoleh pada tahun 2007, dengan 2062 sarang dan terendah pada tahun 2010, dengan 1.385 sarang. Secara umum, berdasarkan pengamatan jumlah sarang ini, populasi penyu belimbing di pantai Jamursba Medi selama periode 5 tahun terakhir ini mengalami penurunan.

“Sebenarnya banyak faktor penyebab terjadinya penurunan, selain ancaman predasi seperti anjing, babi dan biawak. Pola migrasi mencari makan penyu dewasa jauh menyebabkan penyu dewasa rawan di tangkap”, ungkap Ronald Tethool, Project Leader WWF Indonesia kantor Tambrauw.

Hasil penelitian WWF juga menunjukkan bahwa kegagalan penetasan telur penyu bisa berhubungan dengan tingginya temperatur pasir, yang melebihi ambang toleransi hidup embrio.

Pesisir Abun sendiri berada di dataran rendah bagian utara daerah kepala burung Papua dan merupakan lokasi habitat bertelur penyu laut di Indonesia khususnya penyu Belimbing. Niken Proboretno

Artikel Terkait :
Penyu Hijau Raja Ampat Rentan Punah
Polisi Gagalkan Penyelendupan Penyu Hijau Langka di Bali
Penambangan Pasir Besi di Kulon Progo Ancam Populasi Penyu

There are no comments yet. Leave a comment!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.