Warga desa Baktisegara, Bali kembangkan alat bantu untuk mendorong pertumbuhan lamun untuk ekosistem yang lestari dan taraf hidup lebih baik.
Warga Desa Baktisegara Buleleng Bali paham, pemulihan kawasan pesisir tidak hanya melestarikan ekosistem pesisir saja, tapi juga memperbaiki taraf hidup mereka. Seperti yang mereka kerjakan di Pantai Penimbangan.
Bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari warga desa dalam setahun terakhir giat mengembangkan Alat Bantu Transplantasi Lamun Organik atau abtralo. Alat ini dgunakan untuk mempercepat pertumbuhan lamun, yang penting bagi ekosistem laut.
Penanaman lamun digencarkan karena kemampuannya menyerap karbon dioksida dan juga fungsi lain tanaman tersebut. Upaya itu gencar dilakukan setelah upaya transplantasi terumbu karang dan pembenihan penyu hijau.
Sejauh ini benih lamun baru tumbuh seluas 9 hektar dari 20 hektar yang targetkan warga. Tapi meski belum semua target penanaman terpenuhi, bertahap warga mulai memetik hasil lewat ekowisata. Warga pun mendapatkan penghasilan tambahan untuk menambal kekurangan penghasilan mereka sebagai nelayan.
Berikut liputan Kardian Narayana dari Buleleng, Bali.
Baca juga: Jalan tol dan dilema agraria Pulau Dewata